Aksesibilitas pada transportasi publik dapat mendorong tingkat perekonomian dan keadilan dalam berkehidupan terutama bagi orang dengan mobilitas terbatas. Di provinsi D.I Yogyakarta – Indonesia yang notabenenya sebagai kota pariwisata memiliki Stasiun Yogyakarta sebagai stasiun terbesar menampung banyak pengguna. Fasilitas pada stasiun Yogyakarta dibuat cenderung mengarah pada pengguna normal. Padahal pengguna transportasi kereta api tidak hanya dari kalangan orang dewasa normal saja, namun terdapat kategori orang dengan mobilitas terbatas seperti penyandang disabilitas kursi roda, lansia, dan ibu hamil. Demi meningkatkan aksesibilitas infrastruktur untuk menginklusi kaum berkebutuhan khusus, dilakukan investigasi yang berfokus pada evaluasi dan usulan perbaikan fasilitas sesuai dengan standar pemerintah dalam aturan bentuk infrastruktur. Temuan dari studi ini mengungkapkan bahwa hukum dalam undang-undang tidak sepenuhnya diimplementasikan. Usulan perbaikannya tidak menyeluruh, namun perkembangan dan peningkatan dalam hal aksesibilitas tidak boleh diabaikan begitu saja. Nilai indeks aksesibilitas di stasiun Yogyakarta masuk dalam kategori kurang aksesibel dengan nilai 1,64 yang terdiri dari 9 aspek penilaian sarana dan prasarana. Demi meningkatkan tingkat kemudahan dalam mengakses infrastruktur, usulan perbaikan untuk mengembangkan aksesibilitas lebih difokuskan pada aspek sarana dan prasarana yang meliputi area parkir, toilet, tempat ibadah, ruang tunggu, selasar, dan peron. Pada akhirnya studi ini menginginkan fasilitas sarana dan prasarana dapat mengakomodir serta mendukung aksesibilitas orang dengan mobilitas terbatas di Stasiun Yogyakarta.
