Abstrak


Peran Penulis Naskah dalam Proses Pembuatan Film Dokumenter "Bisa Dipake Lagi"


Oleh :
Zulfa Fauziyah - V1120165 - Sekolah Vokasi

Pada tugas akhir ini, penulis memproduksi dan membuat naskah film dokumenter yang berjudul “Bisa Dipake Lagi”. Film dokumenter ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis dan tim melihat kesadaran masyarakat mengenai kepedulian lingkungan yang kurang terutama dalam penggunaan dan pengelolaan sampah plastik. Tujuan penulis dalam tugas akhir ini, yaitu menghasilkan film dokumenter yang dapat menjadi media untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang dikampanyekan melalui media wayang. Penulis menjadikan tokoh utama dalam film dokumenter ini, yaitu Komunitas Wayang Sampah sebagai media edukasi dalam pengelolaan sampah yang tepat. Film dokumenter “Bisa Dipake Lagi” ditargetkan untuk audiens dengan usia produktif antara 15 - 20 tahun (remaja) dan 20 – 40 tahun (dewasa). Selain itu, peran penulis sebagai penulis naskah dalam produksi film dokumenter ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Pertama, penulis dalam tahap praproduksi berperan dalam penentuan tema bersama tim, membantu tim riset dalam melakukan riset, pembuatan ringkasan sajian, pembuatan treatment, dan naskah film dokumenter. Kedua, penulis terjun langsung ke lapangan saat produksi untuk membantu sutradara dalam menjaga berjalannya shooting agar sesuai dengan naskah. Ketiga, dalam tahap pascaproduksi, penulis berperan dalam membantu sutradara dan editor pada proses pengecekan kesesuaian naskah dengan hasil shooting. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penulis naskah memiliki peran dan tanggung jawab yang penting selama proses pembuatan film dokumenter baik pada tahap praproduksi, produksi, maupun pascaproduksi. Selain itu, disarankan seorang dokumentaris dalam pencarian ide film dokumenter peka terhadap lingkungan sekitar dan tidak cepat puas dengan ide yang sudah didapatkan. Riset dalam pembuatan film dokumenter dilakukan secara mendalam supaya informasi yang didapatkan lengkap sehingga dalam penulisan naskah dapat runtut.