Abstrak


Uji Respon terhadap Komik Materi Sistem Saraf Berdasarkan Hasil Analisis Materi dan Kesulitan Konsep


Oleh :
Yohanna Aresta Dwi - K4319088 - Fak. KIP

Yohanna Aresta Dwi. K4319088. Pembimbing I: Murni Ramli, S.P., M.Si., Ed.D. Pembimbing II: Dr. Umi Fatmawati, S.Pd., M.Si. UJI RESPON TERHADAP KOMIK MATERI SISTEM SARAF BERDASARKAN HASIL ANALISIS MATERI DAN KESULITAN KONSEP. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023.

 

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui permasalahan pembelajaran materi sistem saraf, (2) mengetahui persepsi siswa terhadap tingkat kesulitan konsep-konsep sistem saraf, (3) mengetahui urutan konsep (learning progression) yang terdapat pada bahan ajar materi sistem saraf kelas XI MIPA, (4) mengetahui urutan konsep (learning progression) pada storyboard komik materi sistem saraf untuk siswa kelas XI MIPA yang dikembangkan, (5) menguji kelayakan komik materi sistem saraf menurut para ahli, serta (6) mengetahui respon siswa kelas XI MIPA dan guru Biologi di SMA Negeri 5 Surakarta mengenai konten komik materi sistem saraf. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method dengan desain eksploratori (Exploratory Sequential Design). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Sampel penelitian adalah siswa kelas XII MIPA dan kelas XI MIPA serta guru Biologi SMA Negeri 5 Surakarta. Pengambilan data awal dilakukan dengan pemberian angket untuk mengetahui kebutuhan sumber belajar, kesulitan konsep, dan analisis bahan ajar. Komik sistem saraf dikembangkan berdasarkan hasil analisis materi dan kesulitan konsep. Uji validasi dilakukan oleh dua ahli yaitu ahli media dan ahli materi untuk menguji kelayakan komik. Uji respon pengguna dilakukan oleh siswa (N=64) dan dua guru Biologi untuk mengetahui respon terhadap dikembangkannya media komik. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, permasalahan pembelajaran materi sistem saraf yaitu materi yang luas dan kompleks, serta penggunaan media pembelajaran belum mampu memudahkan dan menarik minat belajar siswa. Kedua, siswa menganggap konsep-konsep sistem saraf cukup sulit untuk dipahami. Sebagian besar siswa menganggap materi sistem saraf pusat merupakan materi yang paling sulit untuk dipahami. Ketiga, urutan konsep (learning progression) yang terdapat pada bahan ajar materi sistem saraf kelas XI MIPA, yaitu organ sistem saraf, struktur organ sistem saraf, fungsi organ sistem saraf, sistem organ saraf (sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi), mekanisme penghantaran impuls, dan gangguan sistem saraf. Keempat, urutan konsep (learning progression) pada storyboard komik materi sistem saraf untuk siswa kelas XI MIPA yang dikembangkan, yaitu organ sistem saraf, struktur organ sistem saraf, fungsi organ sistem saraf, mekanisme penghantaran impuls, gangguan sistem organ, dan sistem organ saraf (sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi). Kelima, hasil validasi ahli menunjukkan kelayakan media komik materi sistem saraf dengan penilaian sebesar 76?ri ahli materi serta 88?n 71?ri ahli media. Keenam, respon pengguna dari guru dan siswa terhadap komik sistem saraf yang dikembangkan, yaitu dengan memberikan penilaian sebesar 90,83?n 95,83?ri respon guru serta 89,05?ri respon siswa. Berdasarkan hasil respon tersebut menunjukkan bahwa media komik layak digunakan serta diharapkan mampu meningkatkan minat belajar dan membantu mengatasi kesulitan materi sistem saraf.