Tembakau merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia dengan daya jual yang tinggi serta menyumbang devisa negara tertinggi. Kabupaten Boyolali terkenal sebagai salah satu penghasil tembakau yang tinggi di Jawa Tengah. Kecamatan Selo merupakan sentra produksi tembakau tertinggi di Boyolali. Perkembangan komoditas tembakau mendapatkan kendala dengan banyaknya kampanye anti rokok yang terdapat di berbagai negara termasuk Indonesia, serta harga yang anjlok dalam dua tahun terakhir. Meskipiun demikian, petani di Kecamatan Selo tetap menjadikan tembakau sebagai komoditas utama mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam budidaya tembakau di Kecamatan Selo, dan pengaruh faktor-faktor terhadap pengambilan keputusan petani dalam budidaya tembakau.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik survei. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Populasi pada penelitian ini adalah petani di Kecamatan Selo yang pernah atau sedang menanam tembakau yaitu sebanyak 4975 petani. Penentuan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan diperoleh 98 responden berdasarkan hasil perhitungan Rumus Slovin. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.
Pengambilan keputusan petani dalam budidaya tembakau pada tahap pengetahuan, tahap persuasi dan tahap keputusan berada pada kategori sangat tinggi dan tahap konfirmasi berada pada tahap tinggi. Umur berada pada kategori tinggi. Pendidikan formal, pendidikan non formal, dan luas lahan berada pada kategori rendah, sedangkan pengalaman, informasi pasar dan status penguasaan lahan berada pada kategori sangat tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dengan tingkat signifikasi 95% secara simultan berpengaruh terhadap keputusan petani dalam budidaya tembakau di Kecamatan Selo. Variabel umur, pendidikan non formal, pengalaman, luas lahan, informasi pasar dan status penguasaan lahan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam budidaya tembakau. Variabel pendidikan non formal secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam budidaya tembakau di Kecamatan Selo.
