;

Abstrak


KAJIAN KESIAPAN TEKNOLOGI DAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KOMPOR INDUKSI PT PLN (PERSERO) DI SURAKARTA DENGAN METODE TRAM DAN SUSTAINABILITY ANALYSIS


Oleh :
Dania Latifa Rizky - S802108002 - Fak. Teknik

Untuk mengurangi impor gas LPG (Liquefied Petroleum Gas), Pemerintah Indonesia melaksanakan proyek percontohan atau pilot project yang bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk melakukan program konversi kompor gas LPG ke kompor induksi. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi fluktuasi nomonial subsidi tabung LPG 3 kg akibat ketidakpastian harga minyak dunia. Secara bersamaan, PT PLN (Persero) sedang membangun pembangkit listrik tambahan sehingga meningkatkan margin cadangan listrik. Untuk mengingkatkan konsumsi listrik dan meringankan beban subsidi, salah satu strateginya adalah konversi bahan bakar gas menjadi bahan bakar listrik. PT PLN (Persero) melakukan pilot project kepada 1000 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) di Surakarta dan Bali pada Juni 2022. Program ini adalah program baru atau early stage, maka diperlukan kajian mengenai kesiapan teknologi penerimaan masyarakat serta keberlanjutan program konversi kompor induksi.

Teori yang digunakan adalah Technology Readiness and Acceptance Model (TRAM) yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan teknologi dan penerimaan masyarakat dalam menggunakan kompor induksi serta menggunakan teori Sustainability Measurement untuk mengetahui keberlanjutan program pilot project ini. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) untuk memperoleh hasil dari hubungan-hubungan antar variabel yang akan berpengaruh terhadap intensi penggunaan kompor induksi di Surakarta.

Hasil dari penelitian ini adalah Kelompok Penerima Manfaat (KPM) menunjukkan sikap optimism dan innovativeness yang tinggi terhadap penggunaan kompor induksi dan akan menjadi orang pertama yang menggunakan kompor induksi tersebut. KPM masih merasa khawatir dengan peggunaan kompor induksi yang tidak selaras dengan ekpektasinya, sehingga KPM menjadi harus lebih berhati-hati dalam menggunakan kompor induksi.