Abstrak


Kajian Interteks Naskah Ketoprak Sultan Agung Bendu


Oleh :
Monica Dwi Cahyani - B0119042 - Fak. Ilmu Budaya

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: (1) keterkaitan antar unsur struktural dalam naskah ketoprak Sultan Agung Bendu yang meliputi lapis tema, penokohan, dan alur; (2) hubungan naskah ketoprak Sultan Agung Bendu dengan hipogram naskah (Interteks.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) mendeskripsikan keterkaitan antar unsur struktur dalam naskah ketoprak Sultan Agung Bendu berdasarkan teori struktural drama R.M.A. Harymawan. (2) mendeskripsikan keterkaitan naskah ketoprak Sultan Agung Bendu naskah dengan naskah terdahulunya atau yang menjadi sumbernya.
Landasan teori penelitian ini adalah pengertian ketoprak, teori struktural
R.M.A Harymawan yang terdiri dari (1) tema (2) karakter (3) alur, teori Julia Kristeva yang mendeskripsikan bahwa setiap teks berisi teks-teks lainnya, atau bersumber dari teks lain, atau terinspirasi dari teks yang mendahuluinya.
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah teks naskah ketoprak Sultan Agung Bendu karya Edy Sulistiono, teks hipogram dari naskah diantaranya: Puncak kekuasaan Mataram politik Ekspransi Sultan agung, karya H.J. De Graaf, dan Babad Tanah Jawi, seratan Soedjipto Abimanyu. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah ketoprak Sultan Agung Bendu, hipogram berupa naskah berjudul berjudul Puncak kekuasaan Mataram politik Ekspransi Sultan agung, karya H.J. De Graaf, dan Babad Tanah Jawi, seratan Soedjipto Abimanyu, sumber data yang ketiga diperoleh dari pengarang naskah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan dua komponen pokok yaitu analisis struktural dan analisis interteks.
Simpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Analisis unsur struktural dalam naskah ketoprak Sultan Agung Bendu, di antaranya tema naskah yakni bela negara, karakter tokoh yang meliputi dimensi fisiologis, sosiologis, dan psikologis pada Sultan Agung, Patih Singaranu, Wargatama, Sura-Agul-Agul, Nyimas Uttari, dan Jan Pieter Soen Coent. Kemudian alur yang meliputi protasis (permulaan), epitasio (jalinan kejadian), catastasis (klimaks), catastrophe (penutup). (2) Analisis interteks naskah Sultan Agung Bendu dengan kedua hipogram ditemukan sebagian besar kecocokan antara cerita dengan sumber yang digunakan.