;

Abstrak


META ANALISIS: APLIKASI HEALTH BELIEF MODEL PERILAKU PREVENTIF TERSIER PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2


Oleh :
Afifah Nur Halizah - S022202002 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Pencegahan tersier DM adalah melakukan tindakan pada penderita DM yang mengalamai komplikasi untuk mencegah kecacatan lebih lanjut memberikan pendidikan kesehatan pada penderita DM tentang pentingnya kepatuhan obat, diet, dan olahraga. Tujuan  menganalisis efektivitas aplikasi Health Belief Model dalam meningkatkan perilaku preventif tersier pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian systematic review dan meta analisis dengan PICO. P: Pasien dengan Diabetes Mellitus tipe 2 I: Presepsi keparahan tinggi, presepsi manfaat tinggi, efikasi diri tinggi. C: Presepsi keparahan rendah, presepsi manfaat rendah, efikasi diri rendah. O: Perilaku preventif tersier. Pengumpulan data dari data base, yaitu PubMed, Google Scholar, Elsevier dan Springer Link . Kriteria inklusi yang digunakan adalah Artikel full-text dengan desain cross-sectional, terpublikasikan dari tahun 2013 -2023, menggunakan bahasa inggris, subjek dari penelitian ini adalah pasien Diabetes Mellitus tipe  2, hasil akhir penelitian dilaporkan menggunakan Adjusted Odd Ratio. Kata kunci yang digunakan adalah “Health Belief Model" OR "HBM" AND "diabetes" AND "preventive behavior" OR "tipe  2"Health Belief Model" AND "diabetes mellitus tipe  2" AND “Cross Sectional Study”. Artikel dianalisis menggunakan Review Manager 5.3.

Hasil: Meta-analisis berasal dari negara Ethiopia, Nepal, China menyimpulkan bahwa  persepsi keparahan tinggi berpengaruh 2.60 kali lebih tinggi dibandingkan persepsi keparahan rendah pada perilaku preventif tersier.  (OR= 2.60; CI 95%= 1.06 hingga 6.37; p=0.040) dan secara statistik signifikan. Meta-analisis berasal dari negara Ethiopia, Malaysia, China, Taiwan menyimpulkan bahwa persepsi manfaat tinggi berpengaruh 1.76 kali lebih tinggi dibandingkan dengan persepsi manfaat rendah. (OR= 1.76; CI 95%= 1.09 hingga 2.82; p=0.020) dan secara statistik signifikan. Meta-analisis berasal dari negara Ethiopia, Sudan, India, China efikasi diri tinggi berpengaruh 2.69 kali lebih tinggi dibandingkan dengan efikasi diri  rendah.  (OR= 2.69; CI 95%= 1.48 hingga 4.89; p=0.001) dan secara statistik signifikan.

Simpulan: persepsi keparahan, persepsi manfaat, efikasi diri meningkatkan perilaku preventif tersier pada diabtes melitus.