;

Abstrak


Analisis Kesulitan Guru Pendidikan Pancasila dalam Menerapkan Peran Kurikulum Merdeka di SMPN 9 Kota Bima


Oleh :
Muhammad Rizal Fahmi - S152102004 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan: 1) Menganalisis kesulitan guru Pendidikan Pancasila dalam menerapkan peran konservatif Kurikulum Merdeka; 2) Menganalisis kesulitan guru Pendidikan Pancasila dalam menerapkan peran kreatif Kurikulum Merdeka; 3) Menganalisis kesulitan guru Pendidikan Pancasila dalam menerapkan peran kritis dan evaluatif Kurikulum Merdeka. 

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada 3 orang guru Pendidikan Pancasila dan 1 orang wakil kepala sekolah bagian Kurikulum, observasi, serta studi dokumen. Untuk memperoleh validitas data digunakan Triangulasi sumber dan Triangulasi teknik. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification. Prosedur penelitian melalui tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. 

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Kesulitan guru Pendidikan Pancasila dalam menerapkan peran konservatif Kurikulum Merdeka yaitu, sulit memotivasi siswa dan kesulitan yang disebabkan oleh pengaruh negatif lingkungan hidup siswa. Upaya yang dilakukan guru Pendidikan Pancasila yaitu, memberi teguran, memberi nasehat, dan memberi pemahaman kepada siswa tentang nilai-nilai norma dan budaya dalam kehidupan masyarakat; 2) Kesulitan guru Pendidikan Pancasila dalam menerapkan peran kreatif Kurikulum Merdeka yaitu, masih ada beberapa guru yang belum mahir menggunakan teknologi sebagai sarana pembelajaran, masih ada beberapa siswa yang belum mepunyai handphone dan sulit merubah kebiasaan belajar siswa.  Upaya yang dilakukan guru Pendidikan Pancasila yaitu, mengembangkan kompetensi; 3) Kesulitan yang dialami oleh guru Pendidikan Pancasila dalam menjalankan peran kritis dan evaluatif Kurikulum Merdeka yaitu, guru Pendidikan Pancasila kesulitan dalam mengontrol peserta didik dalam menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, berkurangnya norma kesopanan dan kesusilaan yang diakibatkan oleh pengaruh konten media sosial dan siswa kurang fokus dalam proses pembelajaran.  Upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Pancasila yaitu, memberikan contoh menggunakan teknologi yang baik, dan mengingatkan peserta didik agar menggunakan handphone sebagai alat yang digunakan hanya untuk belajar.