Sistem e-procurement menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas terkait pembelanjaan APBN/APBD dalam proses pengadaan barang dan jasa. Namun, dalam pelaksanaan e-procurement di LPSE Kota Surakarta masih ditemukan beberapa permasalahan yaitu gangguan server atau kesalahan sistem dan kurangnya pemahaman prosedur dari PPK. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis terkait efektivitas e-procurement dalam pengadaan barang dan jasa di LPSE Kota Surakarta. Peneliti menggunakan tiga aspek pengukuran efektivitas menurut Duncan dalam Richard M. Steer (1985:53) yang meliputi pencapaian tujuan, adaptasi, dan integrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan evaluatif dengan menggunakan data kualitatif dan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk teknik pengumpulan informan menggunakan teknik purposive sampling dan validitas data diperoleh melalui triangulasi sumber. Kemudian, data yang digunakan berupa data primer dan sekunder yang diolah dan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas e-Procurement dalam Pengadaan Barang dan Jasa di LPSE Kota Surakarta yang dilihat dari aspek pencapaian tujuan, sudah efektif karena telah mencapai kelima tujuan e-procurement yang terdapat pada Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dalam hal integrasi, proses sosialisasi belum berjalan efektif karena masih terdapat kendala anggaran dan partisipasi yang kurang optimal dari masyarakat serta OPD, dan untuk prosedur pelayanan juga sudah efektif tanpa adanya kendala. Dalam hal adaptasi, kesiapan sarana prasarana juga sudah efektif, karena infrastruktur teknologi sudah sesuai standar spek dari LKPP, dan untuk peningkatan kemampuan SDM juga sudah cukup efektif melalui berbagai pelatihan dan diklat, namun terdapat sedikit kendala.
