Banyaknya Organisasi kemahasiswaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret yang kekurangan anggota sehingga tidak beregenerasi dan berujung hiatus, menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Terdapat penurunan kinerja organisasi kemahasiswaan yang dilihat dari banyaknya pencalonan tunggal di UKM dan Ormawa di FISIP UNS. Di antara 19 Ormawa dan UKM di FISIP, ditemukan bahwa dua di antaranya mengalami hiatus selama hampir dua tahun, sementara Ormawa dan UKM lainnya kesulitan untuk menjaring anggota baru sekaligus menetapkan ketua organisasi.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana interaksi mahasiswa FISIP UNS dalam membentuk motivasi berorganisasi serta bagaimana makna bersama terkait organisasi kemahasiswaan dapat terbentuk pada mahasiswa FISIP UNS menggunakan teori interaksionisme simbolik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, dan teknik pengumpulan data berupa wawancara serta dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dan terpilih delapan informan yang diambil dari masing-masing program studi di FISIP UNS. Validitas data dilakukan dengan model triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi secara langsung dan tidak langsung yang terjalin antar mahasiswa di FISIP UNS telah menurunkan motivasi berorganisasi mahasiswa FISIP UNS. Interaksi yang ada kemudian membentuk makna bersama terkait organisasi kemahasiswaan pada mahasiswa FISIP UNS, yang dimaknai sebagai kegiatan yang memforsir tenaga tetapi tidak memberikan benefit yang sepadan.
