;

Abstrak


Hubungan Pengetahuan Ibu, Pola Asuh, Pemberian ASI Eksklusif, dan MPASI Pangan Lokal Ikan Laut dengan Status Gizi, Frekuensi Sakit, dan Lama Sakit Bayi


Oleh :
Ellanda Rima Ervyanna - S531908019 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang. Pengetahuan dan pola asuh ibu berpengaruh pada status gizi dan kesehatan balita. Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga berpengaruh terhadap status gizi dan status kesehatan balita karena pada ASI terkandung nutrisi-nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan bayi, serta terkandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Seiring bertambahnya usia, kebutuhan bayi semakin meningkat sehingga membutuhkan makanan pendamping ASI karena ASI saja tidak mencukupi kebutuhan balita. Pemberian MPASI pangan lokal direkomendasikan untuk meningkatkan status gizi bayi karena akses mudah dan terjangkau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu, pola asuh, pemberian ASI eksklusif, dan MPASI pangan lokal ikan laut dengan status gizi, frekuensi sakit, dan lama sakit bayi.
Metode. Subjek penelitian ini adalah bayi 6-12 bulan. Lokasi penelitian di wilayah kerja puskesmas Singotrunan Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional analitik korelasional. Jumlah subjek adalah 171 bayi dipilih menggunakan simple random sampling. Variabel independen yaitu pengetahuan ibu, pola asuh, pemberian ASI eksklusif, dan MPASI pangan lokal ikan laut, sedangkan variabel dependen yaitu status gizi, frekuensi sakit, dan lama sakit. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan alat pengukur berat badan dan panjang badan. Analisis data menggunaka uji korelasi gamma dan uji regresi ordinal.
Hasil: Tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi (p=0,517). Ada hubungan pengetahuan ibu dengan frekuensi sakit diare (p=0,001) dan ISPA (p=0,001). Ada hubungan pengetahuan ibu dengan lama sakit diare (p=0,012) dan ISPA (p=0,001). Tidak ada hubungan pola asuh dengan status gizi (p=0,712). Tidak ada hubungan pola asuh dengan frekuensi sakit diare (p=0,165) dan ISPA (p=0,137). Tidak ada hubungan pola asuh dengan lama sakit diare (p=0,251) dan ISPA (p=0,456). Ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi (p=0,023). Ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi sakit diare (p=0,001) dan ISPA (p=0,001). Ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan lama sakit diare (p=0,001) dan ISPA (p=0,001). Tidak ada hubungan pemberian MPASI pangan lokal ikan laut dengan status gizi (p=0,153). Ada hubungan pemberian MPASI pangan lokal ikan laut dengan frekuensi sakit diare (p=0,001) dan ISPA (p=0,030). Ada hubungan pemberian MPASI pangan lokal ikan laut dengan diare (p=0,053) dan ISPA (p=0,028).
Kesimpulan: ASI eksklusif berhubungan dengan status gizi, frekuensi sakit, dan lama sakit. Pola asuh tidak berhubungan dengan  status gizi, frekuensi sakit, lama sakit. Pengetahuan ibu dan MPASI pangan lokal ikan laut tidak berhubungan dengan status gizi, tetapi berhubungan dengan frekuensi sakit dan lama sakit.