Social Engineering merupakan sebuah tindak kejahatan dengan merujuk pada upaya manipulasi psikologis yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh informasi pribadi atau melakukan tindakan yang merugikan individu atau organisasi. Otoritas Jasa Keuangan atau biasa disingkat dengan OJK merupakan sebuah lembaga independent dan terbuka yang bergerak dalam bidang pengawasan pada sektor jasa keuangan. Dalam tugasnya tersebut, OJK mempunyai divisi khusus yaitu Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK). Dalam divisi tersebut, OJK melalui divisi EPK memberikan edukasi kepada masyarakat secara offline maupun online dengan memberikan edukasi melalui sosial media. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak aspek pengetahuan dan self efficacy atas pemberian edukasi mengenai social engineering melalui sosial media Instagram dan apa yang menjadi harapan audiens atas konten mengenai social engineering.
Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara dengan pengikut akun sosial media Instagram Otoritas Jasa Keuangan Kantor Solo dan melakukan observasi secara langsung di Kantor OJK Solo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data template analysis yang menggunakan teknik coding.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konten edukasi mengenai social engineering telah efektif dalam keberjalanannya. Namun, perlu adanya peningkatan dalam beberapa hal supaya ke depannya progam pemberian edukasi ini dapat menjadi lebih efektif dari sebelumnya.
