Abstrak


Ekperimentasi Model Problem Based Learning Berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik dengan Cerita Humor Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau dari Minat Belajar Matematika pada Siswa Kelas XI SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2022/2023


Oleh :
Yefta Gama Anugrah - K1319073 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui manakah yang menghasilkan kemampuan representasi matematis yang lebih baik antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model problem based learning (PBL) berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan cerita humor atau dengan model pembelajaran langsung, (2) mengetahui manakah yang mempunyai kemampuan representasi matematis yang lebih baik antara siswa dengan minat belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah, (3) mengetahui pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang menghasilkan kemampuan representasi matematis yang lebih baik antara siswa dengan minat belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah, (4) mengetahui pada masing-masing tingkatan minat belajar matematika, manakah yang menghasilkan kemampuan representasi matematis lebih baik antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL berbantuan LKPD dengan cerita humor atau dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk dalam penelitian quasi experiment dengan analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Kristen 1 Surakarta, kemudian diambil dua kelas sebagai sampel dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan representasi matematis dan angket minat belajar matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) model pembelajaran PBL berbantuan LKPD dengan cerita humor dan model pembelajaran langsung memberikan pengaruh yang sama terhadap kemampuan representasi matematis, (2) siswa dengan minat belajar matematika tinggi memiliki kemampuan representasi matematis yang sama baiknya dengan siswa dengan minat belajar matematika sedang, kemudian siswa dengan minat belajar tinggi dan sedang memiliki kemampuan representasi matematis yang lebih baik dari siswa dengan minat belajar rendah, (3) pada tiap model pembelajaran, kemampuan representasi matematis siswa dengan minat belajar tinggi sama baiknya dengan minat belajar sedang, kemudian kemampuan representasi matematis siswa dengan minat belajar tinggi dan sedang lebih baik dari siswa dengan minat belajar matematika rendah, (4) pada tiap tingkatan minat belajar matematika, model PBL dan model pembelajaran langsung memberikan pengaruh yang sama terhadap kemampuan representasi matematis.