Bentuk pecahan memiliki sifat multifacet sehingga siswa memiliki pandangan berbeda pada bentuk pecahan. Selain itu jarangnya penggunaan media pembelajaran inovatif oleh guru dan perbedaannya motivasi belajar masing-masing siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada materi konsep pecahan. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui penggunaan media yang menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik antara media Fraction Bakery dengan media Power Point pada konsep pecahan, (2) untuk mengetahui motivasi belajar yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik antara siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang atau rendah dalam mempelajari konsep pecahan, (3) untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran pada konsep pecahan dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian quasi experiment dengan 2 sampel kelas VII B dan VII C untuk populasi kelas VII SMP N 3 Simo serta menggunakan instrumen angket motivasi belajar dan instrumen tes prestasi belajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) siswa yang belajar dengan menggunakan media Fraction Bakery lebih baik dibandingkan dengan menggunakan media PowerPoint pada materi konsep pecahan, (2) siswa dengan motivasi belajar tinggi memiliki prestasi belajar siswa yang sama dengan dibandingkan siswa dengan motivasi belajar sedang pada materi konsep pecahan, siswa dengan motivasi belajar tinggi memiliki prestasi belajar siswa yang lebih dengan dibandingkan siswa dengan motivasi belajar rendah pada materi konsep pecahan, siswa dengan motivasi belajar sedang memiliki prestasi yang sama dengan dibandingkan siswa dengan motivasi belajar rendah pada materi konsep pecahan, (3) siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang, rendah yang menggunakan media pembelajaran Fraction Bakery menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan PowerPoint pada materi konsep pecahan, sedangkan pada masing-masing kelas yang menggunakan media pembelajaran Fraction Bakery dan PowerPoint siswa dengan motivasi belajar tinggi memiliki prestasi belajar siswa yang sama baik dibandingkan siswa dengan motivasi belajar sedang, siswa dengan motivasi belajar tinggi memiliki prestasi belajar siswa yang lebih baik dibandingkan siswa dengan motivasi belajar rendah, siswa dengan motivasi belajar sedang memiliki prestasi belajar siswa yang sama dengan dibandingkan siswa dengan motivasi belajar rendah.
