Abstrak


UPAYA PETANI PEREMPUAN DALAM PENINGKATAN ASPEK EKONOMI, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KELUARGA (Studi Kasus: Masyarakat Desa Kagokan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo)


Oleh :
Atika Widya Nugraheni - K8419009 - Fak. KIP

Atika Widya Nugraheni. K8419009. Pembimbing I: Dr. Danang Purwanto, M.Si. Pembimbing II: Dwi Astutik, S.Pd, M.A. UPAYA PETANI PEREMPUAN DALAM PENINGKATAN ASPEK EKONOMI, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KELUARGA (Studi Kasus: Masyarakat Desa Kagokan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2023.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peningkatan aspek ekonomi, pendidikan dan kesehatan keluarga yang diupayakan oleh petani perempuan Desa Kagokan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Terdapat dua sumber data yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari observasi terhadap aktivitas petani perempuan Desa Kagokan, wawancara terhadap buruh tani perempuan, petani perempuan penggarap dan petani laki-laki pemilik lahan, serta dokumentasi terhadap aktivitas bertani. Sedangkan sumber data sekunder berupa data monografi sebaran mata pencaharian masyarakat Desa Kagokan tahun 2023. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan yakni triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek ekonomi, keterlibatan petani perempuan sebagai tenaga pembantu suami memberikan pengaruh terhadap finansial keluarga sebesar Rp. 40.000,00 – Rp 50.000,00 per hari sekaligus menekan biaya produksi. Pada aspek pendidikan, pendapatan yang diperoleh dari hasil pertanian mampu diorientasikan pada biaya pendidikan anak yang didukung dengan bantuan pendidikan dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sedangkan pada aspek kesehatan, keluarga petani perempuan memilih menggunakan pengobatan tradisional yang dirasa lebih efektif dan solutif dalam penanganan maupun pencegahan gangguan kesehatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi petani perempuan dibutuhkan sebagai upaya meningkatkan aspek ekonomi, pendidikan dan kesehatan di dalam keluarga.