;

Abstrak


HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DAN PERFORMA FISIK TERHADAP FUNGSI PENGHIDU PADA GERIATRI DENGAN FRAILTY


Oleh :
Destar Aditya Yusuf - S921908001 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Gangguan fungsi penghidu dilaporkan mencapai 50% pada usia 65 - 80 tahun dan mencapai 80% pada usia lebih dari 80 tahun. Gangguan fungsi penghidu berhubungan dengan proses penuaan dan frailty. Frailty merupakan sindrom pada geriatri dengan gambaran kelemahan otot, aktivitas fisik yang rendah, berkurangnya kecepatan jalan, hilangnya berat badan dan rasa cepat lelah. Semua kondisi ini ditandai dengan peningkatan kadar parameter inflamasi.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot dan performa fisik terhadap fungsi penghidu pada geriatri dengan frailty.

Metode : Penelitian studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan pasien geriatri dengan frailty yang dinilai kekuatan otot, performa fisik dan fungsi penghidu.

Hasil : Penelitian ini melibatkan 30 pasien geriatri dengan frailty, dengan jenis kelamin laki laki 26,7%, perempuan 73,3%, dan usia rata rata adalah 73 tahun. Pemeriksaan kekuatan otot dengan tes kekuatan genggaman tangan didapatkan rata-rata 17.70 kg dan performa fisik dalam tes timed up and go rata-rata 12.23 detik. Pemeriksaan fungsi penghidu dengan sniffin stick test didapatkan nilai rata-rata total ADI adalah 24.77, dengan sebagian besar kategori hiposmia sebanyak 66,7%, normosmia 20%, anosmia 13.3%. Hasil uji bivariat didapatkan hasil kekuatan otot p=0.008 dan performa fisik p=0.001 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot dan performa fisik terhadap fungsi penghidu. Uji multivariat didapatkan performa fisik memiliki hubungan paling kuat.

Kesimpulan : Kekuatan otot dan performa fisik berhubungan secara signifikan dengan fungsi penghidu pada geriatri dengan frailty dimana performa fisik memiliki hubungan paling dominan.