;
Stroke merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi pada seluruh populasi di dunia, dan berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Stroke pada pasien diabetes mellitus (DM) memiliki luaran yang kurang baik dibanding non-diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari lama menderita diabetes mellitus tipe 2 dan kadar HbA1c terhadap NIHSS pada pasien stroke iskemik di bangsal penyakit saraf Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pada April – Juni 2023, dengan jumlah sampel 62 pasien. Pengukuran HbA1c dilakukan dengan menggunakan pengukuran analisis kimia pada sampel darah pasien saat masuk perawatan, dan lama menderita DM diketahui dengan melakukan anamnesis pada pasien saat masuk perawatan. Skor NIHSS diketahui dengan pemeriksaan fisik saat pasien masuk. Berdasarkan uji regresi linier, didapatkan bahwa HbA1C berhubungan secara signifikan (B = 0.468, p = 0.047) terhadap skor NIHSS. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi nilai HbA1C, semakin tinggi juga skor NIHSS, dengan model prediksi skor NIHSS = 4.129 + (0.468*HbA1C). Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita DM terhadap skor NIHSS (p > 0,05). Penelitian ini menunjukan bahwa kadar HbA1c berhubungan dengan keparahan gejala stroke berdasarkan skor NIHSS pada pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.