Padi merupakan komoditas pangan yang kebutuhannya terus mengalami kenaikan seiring bertambahnya jumlah penduduk. Namun, pemakaian pupuk anorganik secara terus menerus menyebabkan penurunan kesehatan tanah, sehingga mampu menurunkan produktivitas tanaman. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian mengenai Indeks kesehatan fisika tanah yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kesehatan fisika tanah dengan produktivitas padi serta mengetahui faktor penentu kesehatan fisika tanah sehingga dapat diberikan rekomendasi perbaikan untuk peningkatan produktivitas padi di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif eksploratif. Penentuan titik sampel menggunakan metode purposive sampling pada satuan peta lahan (SPL). SPL dilakukan dengan mengoverlay peta administrasi, curah hujan, kemiringan lereng dan budidaya sawah, sehingga diperoleh 12 SPL. Titik sampel diulang 3 kali, sehingga didapatkan 36 titik sampel. Parameter yang dianalisis meliputi tekstur, struktur, kekuatan tanah, kadar air tanah, warna tanah, berat jenis, berat volume, porositas, kedalaman efektif, kedalaman akar, dan DHL.Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Penentuan Indeks kesehatan fisika tanah diperoleh dengan skoring. Analisis data dilakukan dengan menggunakan one way ANOVA, DMRT, Uji-T, dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan sistem budidaya sawah memberikan dampak yang sangat nyata dengan Indeks kesehatan fisika tanah. Indeks kesehatan fisika tanah pada budidaya sawah organik (77,71) dan semi organik (67,50) memiliki kategori tanah yang sehat, sedangkan pada budidaya sawah konvensional (57,92) cukup sehat. Rerata produktivitas padi pada sawah organik (6,12 ton/ha), semi organik (8,41 ton/ha), dan konvensional 11 ton/ha. Indeks kesehatan fisika tanah berkorelasi positif sangat signifikan dengan produktivitas padi (r = 0.808**). Indikator penentu kesehatan fisika tanah adalah warna, kadar air, berat volume, porositas, tekstur debu, struktur, kedalaman efektif, dan permeabilitas.