Ikan nila termasuk ikan air tawar yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun dalam budidayanya, terdapat kendala yaitu adanya penyakit ikan yang umumnya disebabkan oleh bakteri, yaitu Aeromonas hydrophila. Penanggulangan penyakit ikan nila dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan untuk mengurangi efek samping yang merugikan, seperti daun sirih (Piper betle L.). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun sirih terhadap penyembuhan infeksi bakteri A. hydrophila pada ikan nila. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental terhadap ikan nila yang diinfeksikan bakteri Aeromonas hydrophila dengan metode perendaman. Daun sirih diekstrak dengan menggunakan teknik maserasi. Nilai rendemen ekstrak etanaol daun sirih yang didapatkan sebesar 12,53%. Nilai LC50-48 jam juga dihitung untuk penentuan konsentrasi uji lanjutan. Dengan analisis probit, nilai LC50-48 jam yang didapatkan yaitu 45,351 mg/L. Setelah ikan menunjukkan gejala-gejala terinfeksi seperti munculnya bercak-bercak merah pada permukaan tubuh, mata menonjol, berenang secara pasif dan terengah-engah, kemudian dilakukan pemberian ekstrak etanol daun sirih di bawah nilai LC50, yaitu kontrol/perlakuan F1 (0mg/L), perlakuan F2 (20?ri nilai LC50), perlakuan F3 (40?ri nilai LC50), perlakuan F4 (60?ri nilai LC50), dan perlakuan F5 (80?ri nilai LC50). Data kuantitatif survival rate dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA apabila ada perbedaan maka dilanjutkan dengan tes DMRT dengan taraf uji 5%. Dilihat dari nilai Survival Rate, pergerakan renang, respon makan, dan gejala eksternal ikan, diketahui bahwa pada perlakuan F3 yaitu perendaman 18,14 mg/L ekstrak etanol daun sirih merupakan dosis paling optimal terhadap penyembuhan infeksi bakteri A. hydrophila dengan rata-rata kelangsungan hidup ikan nila sebesar 85%.
