Berdasarkan laporan Rumah Sakit Krakatau Medika, terdapat parameter yang memiliki kadar lebih tinggi di outlet dibandingkan di inlet yaitu Klorin Bebas dan Nitrat sehingga berpengaruh terhadap nilai efektivitas yang menjadi bernilai negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi infrastruktur IPAL, mengetahui kinerja IPAL secara teknis, serta mengetahui efektivitas IPAL Rumah Sakit Krakatau Medika dalam menyisihkan BOD, COD, TSS, Klorin Bebas, dan Nitrat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara, pengambilan sampel pada inlet dan outlet sejumlah 18 sampel, dan pengukuran debit dari pukul 06.00-18.00 WIB. Data sekunder diperoleh dari data RSKM dan literatur terkait. IPAL dianalisis dan dievaluasi berdasarkan infrastruktur serta kinerja secara teknis, meliputi perhitungan waktu tinggal dan perhitungan debit, dan kinerja kualitatifnya berdasarkan hasil pengujian laboratorium dan dihitung efektivitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi infrastruktur IPAL pada rumah sakit Krakatau medika sudah cukup baik. Kinerja IPAL secara teknis yang ditinjau dari perhitungan HRT menunjukkan bahwa beberapa unit memiliki waktu tinggal cukup lama dan tidak sesuai dengan kriteria desain. Kebutuhan air bersih di Rumah Sakit Krakatau Medika didapat sebesar 112.000 L/tempat tidur/hari atau 112 m3/hari dan Qair limbah sebesar 89,6 m3/hari. Nilai debit rata-rata harian sebesar 0,43103 m3/s. Rata-rata efektivitas penyisihan BOD, COD, TSS, Klorin Bebas, dan Nitrat berturut-turut adalah sebesar 84,52%, 81,56%, 74,84%, -46,03%, dan -583,79%.