Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan keaktifan belajar siswa dengan penerapan model discovery learning dipadu Bot Telegram Nesy Class dan discovery learning konvensional pada materi sistem saraf manusia. Metode yang digunakan adalah quasy experiment dengan desain penelitian postest only nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Banyudono tahun pelajaran 2022/2023. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 1 sebagai kelas control dan XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara, angket, dokumentasi, dan observasi. Angket yang digunakan terdiri dari angket motivasi dan angket keaktifan belajar siswa yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah Uji T-Test Independent dan Two Way Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uji T-Test Independent memperoleh nilai sig. H1= 0.000 dan H2= 0.00. Uji Two Way Manova untuk H3 diperoleh nilai sig. H3=0,000. Berdasarkan hasil uji H1 terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas control yaitu nilai angket siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas control dengan mean difference sebesar 7,029; hasil uji H2 menunjukkan adanya perbedaan keaktifan belajar siswa secara signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu nilai angket siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas control dengan mean difference sebesar 12,314; hasil uji H3 menunjukkan adanya interaksi antara Bot Telegram Nesy Class terhadap motivasi dan keaktifan belajar siswa secara simultan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran discovery learning dipadu Bot Telegram Nesy Class terhadap motivasi dan keaktifan belajar siswa.
