Abstrak


STRATEGI PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL DONGKREK MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 BALEREJO KABUPATEN MADIUN


Oleh :
Titalia Disa Rahmasari - K8419082 - Fak. KIP

ABSTRAK
Titalia Disa Rahmasari. K8419082. STRATEGI PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL DONGKREK MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 BALEREJO KABUPATEN MADIUN Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Agustus 2023. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ditemui permasalahan terkait turunya partisipasi masyarakat dalam keberadaan seni tradisional. Berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 minat masyarakat Indonesia dalam menonton seni film dan seni musik sangatlah tinggi dibandingkan dengan minat menonton seni tari. Hal ini turut mempengaruhi keberadaan Kesenian Dongkrek sebab setiap tahunnya selalu ditemui berita mengenai minimnya partisipasi generasi muda dalam melestarikan dan mempertahankan Kesenian Dongkrek. Oleh karena itu, upaya untuk melestarikan Kesenian Dongkrek di kalangan anak muda seperti siswa dengan melibatkan dirinya ke dalam kegiatan Kesenian Dongkrek.

Secara khusus penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh SMP Negeri 1 Balerejo Kabupaten Madiun dalam melestarikan kesenian tradisional Dongkrek melalui kegiatan ekstrakurikuler.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan informan dengan dilakukannya teknik purposive sampling. Informan pada penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru pembina Kesenian Dongkrek, dan siswa kelas 9 yang tergabung dalam anggota tim Dongkrek SMP Negeri 1 Balerejo Kabupaten Madiun. Data penelitian tersebut didapatkan melalui kegiatan observasi non-participant, wawancara semi terstruktur, dan dokumen sekunder seperti dokumentasi pementasan dan latihan. Peneliti memilih teknik uji validitas menggunakan triangulasi sumber. Penelitian ini menggunakan analisis teori strategi kebudayaan yang dikemukakan oleh Van Peursen. Peneliti memilih teori tersebut karena memiliki relevansi terhadap keberadaan Kesenian Dongkrek yang dipegang kendalinya oleh manusia modern saat ini.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa (1) tahap mistis masyarakat percaya untuk mengusir tolak bala atau pageblug melakukan tradisi Dongkrek tetapi saat ini aura mistis di dalamnya dapat diminimalisir dengan gerakan lucu atau gecul, (2) tahap ontologis, sekolah menjadikan Kesenian Dongkrek sebagai sumber bahan ajar terkait kearifan lokal symbol dari warisan budaya, (3) tahap fungsional, beralihnya dari teori menjadi praktek menjadikan Kesenian Dongkrek sebagai pengembangan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan ini tampilan Kesenian Dongkrek menjadi lebih menarik dengan menerapkan strategi inovasi, serta strategi relasi sebagai tolak ukur untuk memperkaya pengalaman dan keterampilan mengemas kesenian.