Abstrak


Hubungan Tingkat Pemahaman Keluarga Pasien Pediatrik Terhadap Penggunaan Antibiotik di Praktek Kerja Dokter Spesialis Anak


Oleh :
Audrea Tiara Putri - V3720010 - Sekolah Vokasi

Berdasarkan penelitian European Commission, terdapat kurang lebih 700.000 angka kematian di seluruh dunia akibat resistensi antibiotik pada tahun 2013 silam. Berdasarkan hal tersebut, salah satu faktor yang mempengaruhi kasus tersebut yaitu rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap antibiotik. Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu kabupaten yang memiliki tingkat pemahaman masyarakatnya rendah terkait penggunaan antibiotik yang dibuktikan pada penelitian oleh Aprinuha, dkk bahwa hanya terdapat sembilan dari 90 responden yang memiliki tingkat pemahaman baik. Sehingga penelitian ini dilakukan guna mengetahui ada atau tidaknya hubungan pada tingkat pemahaman keluarga pasien pediatrik terhadap penggunaan dari antibiotik di praktek kerja dr. Kautsar Prastudia Eko Binuko, M.Sc., Sp.A.

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan metode observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik non probability sampling dengan purposive sampling sebagai teknik penentuan sampel. Sehingga, responden disesuaikan dengan kriteria inklusi yaitu keluarga pasien pediatrik (usia ? 17 tahun) yang mendapatkan terapi antibiotik di praktek kerja dr. Kautsar Prastudia Eko Binuko, M.Sc., Sp.A. Responden tersebut dilakukan wawancara dengan kuesioner pada sepuluh item pertanyaan tertutup yang telah terbukti valid dan reliabel. Data yang telah terkumpul sebanyak 40 responden kemudian dilakukan pengujian dengan uji korelasi bivariat Spearman Rank sebagai analisis datanya.

Data yang telah dilakukan pengujian dihasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,595 yang diartikan bahwa terdapat hubungan pada tingkat pemahaman keluarga pasien pediatrik terhadap penggunaan antibiotik di praktek kerja dr. Kautsar Prastudia Eko Binuko, M.Sc., Sp.A pada kategori sedang dan bersifat berbanding lurus. Sehingga, semakin baik tingkat pemahaman seseorang, maka akan semakin tinggi pula upaya seseorang dalam penerapan kerasionalitasan penggunaan antibiotik.