Abstrak


SERAPAN N, P, K, PERTUMBUHAN, DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN JAGUNG HIBRIDA DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK DI ALFISOLS


Oleh :
Chellina Ajeng Prameswari - H0219022 - Fak. Pertanian

Salah satu masalah utama hara dalam tanah adalah kurang tersedia bagi tanaman karena kadarnya rendah, bentuk yang tersedia atau jumlah yang dapat diambil oleh tanaman hanya sebagian kecil dari jumlah yang ada di dalam tanah. Tanah Alfisol biasanya ditanami jagung dan ubi kayu, akan tetapi produktivitas tanaman kurang baik atau rendah karena tanah miskin humus dan unsur hara makro terutama N, P, K. Penggunaan jagung hibrida dengan pemupukan organik dan anorganik merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas dan serapan NPK oleh tanaman. Tanah sebagai media tumbuh tanaman jagung hibrida harus memiliki kandungan hara yang cukup. Upaya meningkatan kandungan hara dalam tanah dapat dilakukan dengan pemupukan organik dan anorganik dengan dosis yang tepat, sehingga dapat meningkatkan serapan N, P, K, pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk organik dan anorganik yang terbaik dapat meningkatkan serapan N, P, K, pertumbuhan, dan produktivitas tanaman jagung hibrida di Alfisols Jumantono.

Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan percobaan lapang dan analisis laboratorium menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan merupakan kombinasi pupuk organik dosis 1 ton/ha dan pupuk NPK dosis 750:150:75 kg/ha berdasarkan rekomendasi pemerintah, yaitu perlakuan kontrol (P1), NPK Rekomendasi (P2), 0 NPK + 1 Organik (P3), ¾ NPK + ½ Organik (P4), ¾ NPK + 1 Organik (P5), ¾ NPK + 1 ½ Organik (P6), dan 1 NPK + 1 Organik (P7). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, serapan N, serapan P, serapan K, dan produktivitas tanaman. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA (Analysis of variance), uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5 %, dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik dan pupuk anorganik berpengaruh terhadap serapan N, P, K; jumlah daun pada 28 HST, 42 HST, dan 56 HST; tinggi tanaman pada 42 HST dan 56 HST; diameter batang pada 42 HST dan 56 HST; dan produktivitas tanaman. Namun, tidak berpengaruh  terhadap jumlah daun pada 14 HST, tinggi tanaman pada 14 HST dan 28 HST, dan diameter batang pada 14 HST dan 28 HST. Kombinasi pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan serapan N, P, K, jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, dan produktivitas dengan hasil terbaik pada perlakuan 1 NPK + 1 Organik (Urea 350 kg/ha, SP-26 150 kg/ha, KCl 75 kg/ha + pupuk organik 1 ton/ha).