Tren pengguna media sosial yang semakin meningkat membuat pemasaran influencer semakin berkembang pesat. Tiktok sebagai media sosial dengan pertumbuhan tercepat kini menjadi saluran pemasaran influencer yang mampu bersaing dengan media sosial lain. Namun, baru-baru ini Tiktok menunjukkan angka tingkat keterlibatan yang semakin menurun dan banyak perusahaan masih berjuang untuk mengoptimalkan pemasaran mereka dengan Tiktok. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor persuasi terkait dengan atribut influencer Tiktok yang dapat mempengaruhi niat beli pengikutnya.
Penelitian ini menggunakan teori persuasi untuk memahami proses dasar efektivitas komunikasi persuasif dalam konteks isyarat periferal yang dapat mempengaruhi niat perilaku audiens. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui survei online dengan GoogleForm dan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) pada SmartPLS untuk menganalisis data 224 responden yang memenuhi syarat dan kriteria penelitian. Sumber data pada penelitian ini adalah jawaban dari responden pengguna media sosial Tiktok yang mengikuti dan menyukai influencer Tiktok, serta data sekunder berasal dari studi penelitian dan literatur sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik sosial dan sikap homofili menjadi isyarat periferal kuat untuk membentuk kredibilitas dan interaksi parasosial yang dirasakan pengikut terhadap influencer. Selanjutnya, kredibilitas dan interaksi parasosial menjadi faktor persuasi yang dapat mempengaruhi niat beli pengikut. Namun, daya tarik fisik influencer ternyata tidak menjadi atribut persuasi untuk membentuk kredibilitas dan interaksi parasosial. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu masih menggunakan subjek responden secara umum dan tidak spesifik pada pengikut influencer di berbagai kategori industri, sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
