Abstrak


Pengaruh Penambahan Tepung Okara dan Alpukat Sebagai Bahan Substitusi Dalam Pembuatan Cookies Terhadap Sifat Fisik, Sensoris, dan Kimia


Oleh :
Ira Iriyanti - V1820047 - Sekolah Vokasi

Cookies merupakan camilan yang banyak digemari oleh seluruh kalangan
masyarakat karena rasanya yang enak dan tersedia dalam berbagai variasi rasa.
Pembuatan cookies dengan substitusi tepung okara dan alpukat menjadi salah satu
inovasi baru dari produk cookies serta menjadi upaya diversifikasi pengan dengan
memanfaatkan dan meningkatkan sifat fungsional dari ampas sari kedelai. Bahan
bahan yang digunakan dalam pembuatan cookies substitusi tepung okara dan
alpukat yaitu tepung terigu, tepung okara, gula, butter, puree alpukat, bubuk
cokelat, baking powder, telur ayam, vanilli bubuk, susu bubuk, pasta cokelat, dan
choco chip. Proses pembuatan tepung okara yaitu pengukusan, penirisan atau
pendinginan, pemerasan, pengeringan, penghalusan atau penggilingan, dan
pengayakan. Proses pembuatan puree alpukat yaitu pemisahan daging buah,
penambahan air, dan penghalusan. Sedangkan proses pembuatan cookies
substitusi tepung okara dan alpukat diawali dengan penimbangan, pencampuran,
pendiaman dalam freezer, pencetakan, pengovenan, pendinginan, dan
pengemasan. Berdasarkan hasil uji organoleptik sampel yang paling disukai yaitu
formulasi dengan rasio tepung terigu dan tepung okara (60% : 40%). Hasil
analisis kimia diperoleh kandungan kadar air sebesar 4,54%, kadar abu sebesar
1,80%, kadar lemak sebesar 26,13%, kadar protein 9,93%, kadar karbohidrat
57,60%, dan kadar serat pangan sebesar %. Kemasan yang digunakan untuk
mengemas cookies subtitusi tepung okara dan alpukat yaitu menggunakan
standing pouch berbahan alumunium metalizing foil. Berdasarkan analisis
ekonomi kelayakan produksi cookies substitusi tepung okara dan alpukat dapat
disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan dengan nilai B/C ratio
sebesar %; nilai NPV dengan DF 9% yaitu Rp. 329.696.338; dan nilai IRR
sebesar 78,96%.