Abstrak


TINGKATAN LITERASI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA


Oleh :
Yuli Dewi Safitri - K6419082 - Fak. KIP

Literasi merupakan kebutuhan yang sangat besar di era globalisasi. Keterampilan membaca yang baik akan memudahkan untuk memahami berbagai konsep serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Terdapat penurunan skor pada indikator literasi pada rapor pendidikan SMA Negeri 2 Surakarta, serta kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa ditandai dengan jawaban yang hanya menyalin buku atau internet. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan literasi digital di SMA Negeri 2 Surakarta serta menganalisis implikasi tingkat literasi digital terhadap kemampuan berpikir kritis Pendidikan Pancasila siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan angket, tes, wawancara, studi dokumen, serta observasi. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber. Analisis data menggunakan Teknik analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini didapatkan 1) Tingkatan Literasi digital siswa SMA N 2 Surakarta berada pada kategori sangat baik dengan lebih dari 50% siswa berada pada kategori Sangat Tinggi. 2) Pembelajaran Pendidikan Pancasila yang menggunakan literasi digital mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penugasan yang memanfaatkan media teknologi sebagai sumber informasi lain selain buku.