Lapisan ozon yang kian memburuk dapat menyebabkan paparan sinar UVB melebihi intensitas normal yang dibutuhkan manusia. Secara kronis paparan UVB dapat menginisiasi terjadinya penuaan atau photoaging pada jaringan kulit akibat produksi reactive oxygen species (ROS) secara berlebih yang mampu mendegradasi matriks ekstraseluler serta mengganggu integritas membran sel. Kolagen kulit ikan layang biru (Decapterus macarellus) diketahui memiliki potensi sebagai antioksidan eksogen yang baik dalam mengatasi photoaging. Hingga saat ini efek antioksidan kolagen kulit Decapterus macarellus dalam tingkatan seluler belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolagen kulit Decapterus macarellus terhadap kadar malondialdehid (MDA) sebagai senyawa penanda tingkat stress oksidatif pada Mouse Embryonic Fibroblasts (MEFs) yang diinduksi sinar UVB secara kronis.
MEFs diinduksi sinar UVB 40mJ/cm2 secara kronis melalui empat kali paparan dengan interval waktu 12 jam selama 2 hari. Setelah serangkaian proses iradiasi selesai dilakukan, kadar malondialdehid (MDA) sebagai produk peroksidasi lipid dianalisis menggunakan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substances (TBARS) Assay. Data kadar MDA yang diperoleh kemudian dianalisis melalui SPSS menggunakan metode uji One-Way ANOVA diikuti uji lanjutan Duncan’s post hoc test dengan level signifikansi sebesar p < 0>
Pemberian kolagen kulit Decapterus macarellus dengan konsentrasi 20ug/mL, 50ug/mL, dan 100ug/mL mampu menekan produksi MDA pada MEFs yang diinduksi UVB 40mJ/cm2 secara kronis. Hasil penurunan kadar MDA secara signifikan terjadi pada pemberian kolagen dengan konsentrasi 100ug/mL, yakni sebesar 1,18 ± 0,70 nmol/mg protein dibandingkan dengan model kontrol sebesar 5,66 ± 0,77 nmol/mg protein.