;

Abstrak


Hubungan Derajat Sumbatan Hidung dengan Waktu Transpor Mukosiliar Pada Deviasi Septum Nasi dan Hipertrofi Konka


Oleh :
Woodin Satrio Rabban - S921908002 - Fak. Kedokteran

HUBUNGAN DERAJAT SUMBATAN HIDUNG DENGAN WAKTU TRANSPOR MUKOSILIAR PADA DEVIASI SEPTUM NASI DAN HIPERTROFI KONKA


 Woodin Satrio Rabbani1, Sarwastuti Hendradewi1, Novi Primadewi1
1Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr Moewardi Surakarta


Latar Belakang: Gejala sumbatan hidung paling banyak disebabkan karena deviasi septum (85%) dan hipertrofi konka (71%). Sumbatan hidung disebabkan oleh keduanya dapat mengganggu fungsi proteksi hidung yang mengakibatkan pemanjangan waktu transpor mukosiliar karena terjadi peradangan mukosa hidung. Hal tersebut jika berlangsung lama dapat mengakibatkan rhinosinusitis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan derajat sumbatan hidung dengan waktu transpor mukosiliar pada deviasi septum nasi dan hipertrofi konka. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan pasien deviasi septum nasi dan hipertrofi konka di Poli THTBKL RSUD Dr Moewardi Surakarta, yang dinilai derajat sumbatan hidung dan waktu transpor mukosiliar. Data penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi spearman rank. Hasil: Penelitian ini melibatkan 30 pasien deviasi septum nasi dan hipertrofi konka dengan rerata usia 33 tahun. Didapatkan rerata waktu transpor mukosiliar pada derajat sumbatan hidung ringan (530.56±214.34 detik), sedang (751.72±164.51 detik) dan berat (950.17±64.44 detik). Hasil uji statistik tersebut didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara derajat sumbatan hidung dengan waktu transpor mukosiliar. Nilai derajat sumbatan hidung (p=0.001). Hasil uji multivariat Kesimpulan: Peningkatan derajat sumbatan hidung berhubungan signifikan dengan pemanjangan waktu transpor mukosiliar pada deviasi septum nasi dan hipertrofi konka