Abstrak


Aktivitas Produser dalam Produksi Film Dokumenter "BISA DIPAKE LAGI"


Oleh :
Raisa Ilmi Hakim - V1120133 - Sekolah Vokasi

Penggunaan plastik memang sangat efektif bagi kehidupan. Hal ini menyebabkan nyaris sebagian manusia setiap harinya memproduksi sampah plastik. Namun, apabila tidak diimbangi dengan pengolahan yang tepat, sampah plastik dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu, penulis ingin mengedukasi masyarakat melalui film dokumenter yang berjudul “Bisa Dipake Lagi”. Film tersebut mengangkat sebuah komunitas yang bernama Wayang Sampah. Komunitas ini mengolah sampah plastik menjadi wayang sebagai media edukasi kepada masyarakat.

            Film dokumenter ini diproduksi melalui tiga tahapan yaitu, praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Penulis sebagai produser dalam pembuatan film ini memercayai bahwa keberhasilan dari seluruh proses tahapan produksi adalah manajemen produksi yang tertata secara baik dengan cara membuat rundown selama proses penciptaan karya, membuat budgeting, mempersiapkan kebutuhan produksi, mencatat adegan, dan melakukan foldering. Selain itu, produser juga dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam tim.

            Dalam pembuatan film dokumenter diperlukan manajemen produksi yang baik. Seorang produser diharapkan mampu menjalin komunikasi yang baik secara internal dan eksternal agar tidak terjadi miskomunikasi. produser bertanggung jawab dalam pembuatan rundown selama proses penciptaan karya hingga melakukan foldering. Dengan demikian, proses penciptaan karya dapat berjalan secara terstruktur.