Penerapan konsep kombinasi fasilitas bisnis dan fasilitas terminal dalam revitalisasi bandara Halim Perdanakusuma merupakan upaya dalam meningkatkan daya saing pelaku bisnis Jakarta maupun luar kota Jakarta, meningkatkan ide kreatif produk bagi pelaku binis, serta sebagai tempat hiburan bagi penumpang pesawat dan juga pengunjung non-penumpang melalui pameran-pameran produk. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang meliputi pengumpulan data standar internasional fasilitas terminal bandara, dan kebutuhan fasilitas bisnis yang paling diminati dikalangan milenial. Proses yang dilakukan adalah penggabungan kedua fasilitas yang dikombinasikan dengan efisien berpatokan pada standar peletakan ruang dan zonasi ruang terminal bandara. Dari proses penggabungan tersebut hasil yang didapat adalah bertambahnya ukuran massa dan kebutuhan ruang, pola sirkulasi gerak penumpang dan pengunjung dalam terminal bandara yang efisien. Serta kombinasi fasilitas terminal dan bisnis yang dapat mengakomodasi penumpang yang bergerak cepat, dan pengunjung non-penumpang.
