Abstrak


Penerapan DeafSpace pada Sekolah Luar Biasa Tunarungu di Bantul


Oleh :
Ventia Salsabiil Vanitrabya - I0218086 - Fak. Teknik

Setiap individu memiliki hak yang sama atas pendidikan. Tidak hanya kesempatan yang sama atas pendidikan tetapi juga pendidikan yang berkualitas baik dari segi pembelajaran maupun fasilitas penunjangnya. Pendidikan berkualitas berhak diperoleh setiap individu tanpa diskriminasi, termasuk bagi penyandang disabilitas Tunarungu. Disabilitas tunarungu memiliki kebutuhan dan kriteria fasilitas sekolah tersendiri terkait dengan keterbatasan dalam pendengaran. Namun, sebagian besar fasilitas sekolah di Indonesia belum sesuai dengan kebutuhan dan kriteria penyandang Tunarungu. Padahal fasilitas sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Jumlah sekolah yang tersedia juga masih belum mencukupi. Salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai pusat pendidikan Indonesia, jumlah sekolah yang tersedia masih tidak sebanding dengan jumlah disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sekolah luar biasa yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria disabilitas khususnya Tunarungu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah DeafSpace oleh Hansel Bauman yang didasarkan pada kehidupan komunitas Tunarungu sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas ruang. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif. Hasil akhir penelitian berupa strategi desain yang diterapkan pada peruangan, tapak, massa dan tampilan, interior, struktur, dan utilitas sebagai pedoman dalam merancang sekolah yang sesuai dengan kriteria Tunarungu.