Abstrak


Perbandingan Kinerja Seismik Struktur Gedung Bertingkat Tinggi Antara Sistem Ganda dan Kombinasi Sistem Ganda dengan Bresing Tipe V Menggunakan Pushover Analysis


Oleh :
Herlambang Pangestu - I0119082 - Fak. Teknik

Adanya pergerakan seismik yang aktif di wilayah Indonesia mengharuskan adanya evaluasi kinerja seismik struktur untuk mengetahui tingkat kinerja suatu struktur bangunan, terutama pada bangunan bertingkat tinggi. Bangunan sebaiknya mampu menahan gaya lateral yang diakibatkan oleh gempa tanpa keruntuhan, meskipun terjadi kerusakan pada elemen struktural dan non-struktural. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam mengevaluasi kinerja seismik struktur yaitu analisis pushover.

Penelitian ini akan membandingkan dua pemodelan struktur yaitu gedung eksisting dan gedung hipotetik. Gedung eksisting merupakan gedung bertingkat tinggi yang memiliki sistem struktur beton bertulang dan dinding geser sebagai sistem gaya penahan lateral, sementara itu untuk gedung hipotetik merupakan sistem eksisting yang diperkuat bresing tipe V. Dalam proses pemodelan dan analisis akan digunakan software SeismoStruct 2022 yang nantinya akan menghasilkan kurva kapasitas yang memuat nilai gaya geser dasar dan simpangan lantai. Kurva kapasitas ini akan diubah menjadi kurva kerapuhan yang memuat parameter probabilitas tercapainya suatu tingkat kerusakan berdasarkan tingkat regangan dan parameter percepatan gempa yang ada. Terdapat empat tingkat kerusakan yang digunakan yaitu Yield (DS1), Crush Unconfined (DS2), Crush Confined (DS3), dan Chord Rotation (DS4).

Hasil analisis menunjukkan bahwa perkuatan struktur dengan bresing tipe V dapat meningkatkan nilai gaya geser dasar maksimum sebesar 13,13%. Selanjutnya gedung hipotetik ini juga memiliki kapasitas untuk menurunkan probabilitas kerusakan pada tingkat Chord Rotation (DS4), pada nilai Peak Ground Acceleration (PGA) yang telah disesuaikan dengan Maximum Considered Earthquake Geometric Mean (MCEG) yaitu 0,3878 g sebesar 8,08%.