Pemerintah Indonesia belum meratifikasi konvensi UNHCR namun keberadaan pengungsi di Indonesia tidak bisa dihindari. Pemerintah Indonesia tidak mungkin menangani isu pengungsi sendirian sehingga berbagai lembaga muncul untuk turut serta salah satunya Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia. Ikut berkaya pada isu pengungsi dari luar negeri sejak 2010 JRS Indonesia melaksanakan berbagai program untuk menanggulangi isu pengungsi dari luar negeri. Cisarua, Bogor menjadi salah satu daerah yang ditempati cukup banyak pengungsi dari Timur Tengah yang hidup secara komunal bersama warga setempat atau disebut pengungsi urban. Melalui pendekatan analisis deskriptif kualitatif memanfaatkan sumber data primer berupa wawancara dengan officer dari JRS Indonesia, dokumen laporan, dan publikasi, serta didukung data sekunder seperti jurnal dan berita media penelitian ini berusaha melihat bagaimana peran JRS Indonesia dalam penanggulangan pengungsi asal Timur Tengah di Cisarua Bogor? Melalui analisis konsep fungsionalisme dan konsep spillover oleh David Mitrany peneliti berusaha melihat bagaimana peran JRS di tengah – tengah pengungsi, masyarakat, lembaga lain, dan pemerintah dalan menangani isu pengungsi asal Timur Tengah di Cisarua, Bogor. Melalui analisis yang dilakukan dapat ditemukan JRS Indonesia melaksanakan upaya – upaya yang dapat dilakukan sebuah NGO.
