Abstrak


Penciptaan Karya Ekspresional dengan Tema “Amarah” Menggunakan Teknik Makrame dan String Art


Oleh :
Gabriela Sitaresmi Suryaningrum - C0919019 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Latar belakang perancangan Tugas Akhir ini berawal dari banyaknya isu dan padangan masyarakat yang mengatakan ekspresi emosi marah merupakan ekspresi yang tidak baik yang kerap kali menjadi pemicu pertengkaran dan pemisah hubungan antar sesama. Permasalahan lainnya yaitu adanya dampak yang dapat merugikan diri sendiri jika emosi marah tersebut dipendam dan disembunyikan. Setiap manusia berhak memiliki kebebasan untuk mengeskpresikan diri melalui emosi, seperti emosi marah. Pengelolaan amarah tentu diperlukan namun melalui cara sehat, tepat dan tidak sembarangan, salah satunya melakukan penyampaian pesan menggunakan media seni berupa karya tekstil. Permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan karya ini : Bagaimana karya seni tekstil dapat menyampaikan pesan tersirat berupa ekpresi emosi amarah ? Teori penciptaan pada perancangan ini menggunakan teori SP Gustami yang terdiri dari tahap eksplorasi, tahap perancangan dan tahap perwujudan. Tema yang diangkat yaitu “Amarah” maka dari itu visual yang ditampilkan juga harus memiliki makna emosi marah baik itu dalam bentuk rupa ataupun warna yang digunakan. Teknik makrame dan string art merupakan teknik kekriyaan tekstil yang digunakan pada perancangan ini. Alasan menggunakan kedua teknik ini karena keduanya bermula dari rupa tali atau benang yang nantinya dapat dikreasikan menggunakan keterampilan tangan hingga membentuk sebuah karya. Karakteristik dari kedua teknik ini juga berbeda, pada teknik makrame visual yang dihasilkan berupa simpul berbentuk 3D sedangkan teknik string art memiliki karakteristik menghasilkan rajutan teratur dan semi 2D. Hasil perancangan ini menghasilkan sebuah karya yang termasuk dalam bentuk pengembangan visual menjadi ekspresional berupa pajangan atau hiasan dinding. Karya ini selain menjadi pelengkap interior juga memberikan pesan yang memiliki makna bahwa emosi tidak harus diperlihatkan kepada orang lain tetapi dapat juga diekspresikan dengan cara yang lebih bijaksana menggunakan nada yang lebih rendah ataupun dapat dituangkan ke dalam sebuah seni, salah satunya seni yang menggunakan media dinding agar lebih mudah dilihat dan memiliki unsur keindahan.