Pupuk adalah salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkan produksi pangan di Indonesia. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan memberikan dampak buruk bagi tanaman dan kesuburan tanah. Bantuan pupuk hayati cair merupakan alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor pembentuk motivasi, menganalisis tingkat motivasi petani dalam penggunaan pupuk hayati cair, menganalisis hubungan faktor-faktor pembentuk motivasi dengan motivasi petani, menganalisis perbedaan motivasi petani dua desa di Kecamatan Godean. Metode dasar yang digunakan adalah kuantitatif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dengan responden sebanyak 60 petani. Analisis data menggunakan uji korelasi ranks spearman (rs) dan uji mann-whitney (Uji U) dengan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan : (1) faktor-faktor pembentuk motivasi yaitu umur responden mayoritas 56-65 tahun, pendidikan formal mayoritas tidak sekolah, pendidikan nonformal berada pada kategori sangat rendah, luas lahan mayoritas ? 2500 m2, pendapatan usahatani berada pada kategori sangat rendah, lingkungan sosial lingkungan sosial berada pada kategori banyak, dan lingkungan ekonomi berada pada kategori jarang (2) tingkat motivasi petani berada pada kategori tinggi (3) terdapat hubungan yang sangat signifikan antara faktor pendidikan formal dan pendidikan nonformal dengan motivasi petani, terdapat hubungan yang signifikan antara faktor lingkungan ekonomi terhadap motivasi petani, sedangkan faktor umur, luas lahan, pendapatan usahatani, dan lingkungan sosial tidak berhubungan signifikan dengan motivasi petani (4) tidak terdapat perbedaan motivasi petani dari dua desa di Kecamatan Godean.