Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati. Keanekaragaman ini sangat bermanfaat, terutama dengan banyaknya spesies tumbuhan dan tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pangan sekaligus kerajinan. Salah satunya adalah tanaman blustru yang tumbuh dengan baik di iklim tropis. Blustru (Luffa Cylindrica) memiliki karakteristik akustik seperti elastis dan memiliki rongga. Dari berbagai kemungkinan pemanfaatan blustru, pemakaian material tersebut sebagai elemen interior secara langsung belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Blustru iolah menjadi sebuah panel peredam suara dengan perekat lem PVAc. Secara fungsional, bahan blustru yang diuji dengan metode tabung impedansi (ASTME1050-12) memenuhi persyaratan kedap suara, walaupun mengalami kenaikan dan penurunan pada frekuensi 200 Hz tetapi menyerap suara pada rentang frekuensi menengah dan tinggi, dengan koefisien serap 0,05 - 0,206 pada frekuensi 200 – 1600 Hz. Nilai rugi transmisi suara yang didapatkan berada pada kisaran 40 – 60 dB. Dengan demikian blustru dapat digunakan sebagai bahan penyerap yang baik. Setelah diketahui blustru memenuhi syarat sebagai bahan penyerap suara, blustru akan diolah menjadi tekstur, warna, dan desain tertentu untuk dibentuk menjadi panel akustik pada elemen interior. Melalui pengujian impresi dan presepsi visualnya berdasarkan konsep desain yang telah ditentukan dan menunjukkan bahwa responden memberikan kesan simpel, natural dan kuno terhadap D1 C, D2 B memiliki kesan kompleks dan dekoratif, kemudian D2 M yang memberikan kesan kompleks, dan artificial, D3 M memiliki kesan futuristik kemudian D2 C memiliki kesan dekoratif dan D1 B memiliki kesan tidak dekoratif. Kuesioner juga menunjukkan bahwa desain favorit dari semua kalangan adalah desain D2 B, kemudian dari kalangan laki-laki menyukai desain D1 C dan D3 B, sedangkan perempuan menyukai desain D3 C.
