Abstrak


Aktivitas Fisiologi Jagung Hibrida pada Aplikasi Beberapa Jenis Biochar dan Pupuk Organik di Lahan Kering


Oleh :
Hana Rahmawati Haqiqi - H0719085 - Fak. Pertanian

Potensi produksi jagung tidak tercapai ketika ditanam di lahan kering karena kandungan hara dan kandungan udara di dalam tanah terbatas. Namun demikian, lahan kering masih berpotensi untuk budidaya jagung melalui pemberian biochar dan pupuk organik. Biochar dan pupuk organik digunakan sebagai pembenah tanah dan penyedia nutrisi tambahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi berbagai jenis biochar dan pupuk organik terhadap aktivitas fisiologis dan hasil jagung hibrida pada lahan kering. Penelitian dilakukan bulan Februari hingga September tahun 2022 di Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penelitian melalui percobaan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan dua faktor perlakuan yaitu jenis biochar (tanpa biochar, biochar tempurung kelapa, dan biochar sekam padi) dan jenis pupuk organik (tanpa pupuk organik, pupuk organik ayam, pupuk organik sapi, dan pupuk organik kambing) dengan 3 kali ulangan untuk setiap kombinasi perlakuan. Analisis data yang dianalisis menggunakan analisis ragam (annova), jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Uji Jarak Berganda Duncan(DMRT) ? 5% serta uji korelasi untuk mengukur hubungan antar variabel pengamatan. Parameter yang diukur yaitu biomassa tanaman, bobot daun khas, indeks luas daun, kandungan klorofil, kadar vitamin C, Analisis Nitrat Reduktase (ANR), laju fotosintesis, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan tanaman, laju transpirasi, jumlah stomata, lebar biarkan stomata, dan konduktansi stomata.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan respon antara aktivitas fisiologi tanaman jagung pada semua parameter pengamatan terhadap kombinasi (biochar dan pupuk organik) maupun faktor tunggal (biochar saja), namun pupuk organik ayam, sapi, dan kambing dapat meningkatkan indeks luas daun pada 5 MST , berat daun khas 5 MST, laju pertumbuhan tanaman pada umur 3 dan 5 MST, serta biomassa 5 MST. Indeks luas daun pada 7 MST dapat meningkat dengan pemberian pupuk organik ayam dan kambing. Percobaan ini menunjukkan bahwa penggunaan biochar dapat digunakan sebagai pembenah tanah untuk jangka panjang, namun pada peningkatan pertumbuhan dan hasil dari tanaman dapat menggunakan berbagai jenis pupuk organik.