Abstrak


Kajian Variasi Rasio Sodium Silikat dengan Sodium Hidroksida terhadap Kuat Tarik, Daya Serap Air, dan Porositas Beton Geopolimer berbasis Fly Ash – Slag


Oleh :
Marshanda Tiffany Fernanda - K1519044 - Fak. KIP

Marshanda Tiffany Fernanda. K1519044. Pembimbing I: Ernawati Sri Sunarsih, S.T., M.Eng. Pembimbing II: Kundari Rahmawati, S.Pd., M.Eng. KAJIAN VARIASI RASIO SODIUM SILIKAT DENGAN SODIUM HIDROKSIDA TERHADAP KUAT TARIK, DAYA SERAP AIR, DAN POROSITAS BETON GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH – SLAG. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh variasi rasio SS/SH sebagai alkali aktivator terhadap kuat tarik beton geopolimer berbasis fly ash – slag, 2) pengaruh variasi rasio SS/SH sebagai alkali aktivator terhadap daya serap air beton geopolimer berbasis fly ash – slag, 3) pengaruh variasi rasio SS/SH sebagai alkali aktivator terhadap porositas beton geopolimer berbasis fly ash – slag, 4) rasio SS/SH optimum yang menghasilkan nilai kuat tarik maksimum pada beton geopolimer berbasis fly ash – slag, 5) rasio SS/SH optimum yang menghasilkan daya serap air minimum pada beton geopolimer berbasis fly ash – slag, dan 6) rasio SS/SH optimum yang menghasilkan porositas minimum pada beton geopolimer berbasis fly ash – slag. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Variasi rasio Sodium Silikat dengan Sodium Hidroksida (SS/SH) digunakan 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 dengan konsentrasi SH 8M. Rasio Al/Bi digunakan 0,45 dan slag sebanyak 20%. Pencampuran beton geopolimer berbasis fly ash – slag menggunakan modifikasi beton normal pada SNI 7656: 2012. Standar acuan kuat tarik menggunakan SNI 03-2491-2014, sedangkan daya serap air dan porositas menggunakan ASTM C 642-90. Total terdapat 48 buah sampel diuji saat umur 7 hari setelah perawatan suhu ruang dengan cara dibungkus plastik tertutup. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) pada variasi rasio SS/SH 0,5; 1,0; dan 2,0; terjadi peningkatan nilai kuat tarik beton geopolimer berbasis fly ash – slag; 2) ada variasi rasio SS/SH 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0; terjadi penurunan nilai daya serap air beton geopolimer berbasis fly ash – slag; 3) pada variasi rasio SS/SH 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0; terjadi penurunan nilai porositas beton geopolimer berbasis fly ash – slag; 4) pada variasi rasio SS/SH 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0; nilai kuat tarik maksimum beton geopolimer berbasis fly ash – slag sebesar 2,17 MPa terdapat pada rasio SS/SH 2,0; 5) pada variasi rasio SS/SH 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0; nilai daya serap air minimum beton geopolimer berbasis fly ash – slag sebesar 2,92% terdapat pada rasio SS/SH 2,0; 6) pada variasi rasio SS/SH 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0; nilai porositas minimum beton geopolimer berbasis fly ash – slag sebesar 9,44% terdapat pada rasio SS/SH 2,0.