Es batu digunakan sebagai produk pelengkap yang disajikan bersama minuman. Dengan penambahan es batu, minuman akan terasa menjadi lebih segar. Air yang digunakan untuk membuat es batu adalah air bersih yang higenis dan memenuhi standar sanitasi. Es batu yang layak dikonsumsi harus memenuhi baku mutu mutu es batu dan baku mutu air minum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan es batu untuk dikonsumsi dengan dibandingkan dengan peraturan yang berlaku. Metode yang digunakan adalah Angka Lempeng Total (ALT) dan Most Probable Number (MPN). Metode ALT dilakukan dengan cara Pour Plate kemudian dilakukan perhitungan koloni. Metode MPN terdiri dari pengujian pendugaan dan pengujian penetapan. Pendeteksian bakteri Escherichia coli dilakukan dengan melihat warna koloni bakteri menggunakan media EMBA, pewarnaan Gram, dan uji indol. Data yang diperoleh dianalisis dengan menampilkan gambar dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa es batu terkontaminasi bakteri dengan nilai ALT tertinggi 1,3 x 105 CFU/mL dan nilai MPN tertinggi adalah 540/100 mL. Pendeteksian bakteri Escherichia coli dari sampel es batu diperoleh koloni bakteri berwarna hijau dengan kilap logam, berbentuk basil, dan mampu menghasilkan indol. Oleh karena itu, es batu dapat dikatakan tidak layak konsumsi jika dibandingkan dengan peraturan yang berlaku.
