Kasus penyakit kanker yang ada di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Semarang sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia juga menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan fasilitas kesehatan terutama dibidang penyakit kanker. Kasus kanker yang tercatat pada RSUP Dr. Kariadi Semarang menunjukkan peningkatan yang signifikan. Kasus yang terus meningkat ini tidak sebanding dengan pelayanan fasilitas kesehatan yang kurang merata. RSUP Dr. Kariadi Semarang menyediakan fasilitas pengobatan kanker “Onkologi Terpadu” diluar tindakan pembedahan. Disisi lain, pembedahan merupakan salah satu metode perawatan dan pengobatan kanker. Hal ini kemudian berdampak pada penurunan kualitas pelayanan dan sarana prasarana sehingga banyak pasien terlantar dan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Merespon fenomena tersebut, penyediaan fasilitas rumah sakit khusus kanker dan bedah serta penerapan healing environment ke dalam desain perlu dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas, kapasitas, dan pelayanan medis, tidak hanya secara fisik, namun juga secara psikologis untuk mendukung pemulihan dan menjaga kenyamanan pasien selama masa perawatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis, dan konseptualisasi. Rangkaian tahapan ini menghasilkan penerapan variabel dan kaidah healing environment secara terperinci dalam konsep tapak, peruangan dan zonasi, serta bentuk dan tata massa Rumah Sakit Khusus Kanker dan Bedah sehingga dapat membantu mengurangi beban psikologis pasien dalam masa proses penyembuhannya.
