Abstrak


Kata Majemuk Berafiks Ter- dalam Novel Karya Andrea Hirata dan Tere Liye


Oleh :
Rizqa Dwi Utami - B0219056 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keunikan dalam bentuk kata majemuk berafiks. Kata majemuk berafiks, utamanya berafiks ter- memiliki dua pola, yaitu simpleks dan kompleks. Dilatarbelakangi fakta bahwa bentuk kata majemuk berafiks ter- tidak terdapat banyak variasi karena kata dengan afiks ter- merupakan kata kerja aktif maupun pasif. Umumnya, dalam penggunaannya, kata kerja lebih sering dituliskan dalam bentuk kata dengan arti sebenarnya. Selain itu, kata majemuk berafiks belum banyak diteliti dari berbagai aspek morfologi.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bagaimanakah proses pembentukan kata majemuk berafiks ter- dalam novel karya Andrea Hirata dan Tere Liye setelah mengalami afiksasi ditinjau dari teori pola kata majemuk simpleks dan kompleks? dan (ii) bagaimanakah makna dan jenis kata majemuk berafiks ter- dalam novel karya Andrea Hirata dan Tere Liye?

Tujuan dalam penelitian ini terdiri dari dua hal, yaitu (i) mendeskripsikan proses pembentukan kata majemuk berafiks ter- dalam novel karya Andrea Hirata dan Tere Liye setelah mengalami afiksasi ditinjau dari teori pola kata majemuk simpleks dan kompleks, serta (ii) mendeskripsikan makna dan jenis kata majemuk berafiks ter- dalam novel karya Andrea Hirata dan Tere Liye.

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini ialah kalimat yang mengandung kata majemuk berafiks ter-. Sumber data yang digunakan adalah novel Andrea Hirata yang digunakan merupakan Tetralogi Laskar Pelangi, Seri Dwilogi Padang, dan novel lainnya yang berjudul Ayah. Sementara itu, novel karya Tere Liye menggunakan Buku Kumpulan Cerpen (Berjuta Rasanya dan Sepotong Hati yang Baru), Serial Bumi, dan novel lain berjudul Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode agih dan teknik BUL dengan teknik lanjutan menggunakan teknik perluasan, penyisipan, dan pembalikan.

Hasil penelitian ini diperoleh dua pola kata majemuk, yaitu pola simpleks dan kompleks. Terdapat tiga tipe proses pembentukan kata majemuk pada pola simpleks, yaitu (ter- + D), (ter- + (D + R)), dan ((ter- + D) + R). Pada pola kompleks terdapat satu proses pembentukan kata majemuk, yaitu (ter- + D). Makna kata majemuk berafiks ter- diperoleh tiga makna, 5 kata majemuk berafiks ter- makna idiomatis yang berjenis eksosentris, 15 kata majemuk berafiks ter- makna semi-idiomatis yang berjenis eksosentris, serta 19 kata majemuk berafiks ter- makna non-idiomatis dengan 18 kata majemuk berjenis endosentris dan 1 kata majemuk berjenis kopulatif.