;
Latar Belakang: Infeksi dengue terutama keparahan DBD di Indonesia masih memiliki case fatality rate sebesar 0,69% pada tahun 2020. Marker prediktor keparahan infeksi dengue antara lain jumlah trombosit, SGOT, SGPT, dan kadar feritin masih memiliki beberapa kelemahan. Interleukin 21 sitokin khas yang disekresikan oleh sel Tfh berperan dalam sistem imun bawaan dan adaptif. Kadar IL-21 serum telah diselidiki meningkat bermakna pada infeksi DBD dibandingkan DD.
Tujuan: Menganalisis peran kadar IL-21 serum dan jumlah trombosit sebagai prediktor derajat keparahan pasien infeksi dengue.
Metode: Analitik observasional secara cross sectional, bulan Agustus-September 2023. Delapan puluh subjek infeksi dengue yang melakukan pemeriksaan di RSDM dan RS UNS Surakarta dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi terdaftar. Data dianalisis untuk mengetahui korelasi derajat keparahan infeksi dengue dengan kadar IL-21 serum, jumlah trombosit, usia, dan jenis infeksi dilanjutkan dengan analisis multivariat dengan regresi logistik.
Hasil: Empat puluh tiga subjek (53,8%) dengan keparahan DBD dan 37 subjek (46,3%) dengan keparahan DD. Jenis infeksi, jumlah trombosit dan kadar IL-21 serum berbeda bermakna dengan p=0.004, p<0>Simpulan dan Saran: Kadar IL-21 dan jumlah trombosit dapat berperan sebagai prediktor derajat keparahan pasien infeksi dengue. Penelitian selanjutnya diperlukan jumlah sampel lebih besar dan berbagai tipe pelayanan kesehatan.