Usaha makanan (food court) di Kota Surakarta semakin meningkat. Food Court mampu memberikan alternatif bagi konsumen dalam memilih makanan dengan berbagai variasi menu dan harga. Penjamah makanan (food handlers) memainkan peran penting untuk terciptanya keamanan pangan. Penjamah makanan mampu menjadi faktor penyebab kontaminasi pada makanan dan terjadinya foodborne disease. Melalui pengetahuan, sikap dan praktik penjamah makanan dapat membantu pengawasan terhadap keamanan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk dengan tujuan mengetahui tingkat KAP dan hubungan antara pengetahuan, sikap, praktik dengan pelatihan keamanan pangan pada penjamah makanan di food court Kota Surakarta. Data responden sebanyak 100 penjamah makanan diperoleh melalui survei dengan pengisian kuesioner yang terdiri dari pertanyaaan tentang profil demografi, pengetahuan, sikap dan praktik keamanan pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penjamah makanan di food court Kota Surakarta memiliki tingkat yang baik pada pengetahuan (77,34%), sikap (91,41%) dan praktik (82,54%). Selain itu, diketahui terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap (rs = 0,463), pengetahuan dan praktik (rs = 0,586), sikap dan praktik (rs = 0,237), pengetahuan dan pelatihan (rs = 0,287), sikap dan pelatihan (rs = 0,303) serta praktik dan pelatihan (rs = 0,261). Tingkat pengetahuan, sikap dan praktik keamanan pangan yang diperoleh termasuk dalam golongan baik. Studi ini menyarankan untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut terkait hubungan KAP dengan profil demografi, serta pengujian mikrobiologi terhadap sampel makanan, lingkungan kerja maupun tangan penjamah makanan.