;

Abstrak


Analisis Aktivitas Metakognisi Dalam Memecahkan Masalah Lingkaran Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Buay Madang Kabupaten OKU Timur


Oleh :
Sindy Dwi Pertiwi - S852002021 - Sekolah Pascasarjana

              Metakognisi merupakan suatu bentuk kemampuan untuk melihat kesadaran diri mengenai pengetahuan yang dimiliki tentang strategi belajar, berpikir, dan sebagai pengendalian diri dalam proses kognitif yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan peserta didik sehingga dapat fokus untuk mendapatkan pengetahuan yang kurang dimiliki. Pemikiran ini penting dimiliki oleh siswa agar dapat mengikuti pembelajaran matematika secara efektif. Ada 3 tahap dalam metakognisi yaitu mengembangkan perencanaan (planning), memonitor pelaksanaan (monitoring), dan mengevaluasi tindakan (evaluation). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan metakognisi peserta didik dalam memecahkan masalah lingkaran berdasarkan kemampuan penalaran matematis.

               Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek pada penelitian ini terdiri dari 9 peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Buay Madang yang dikategorikan dengan kemampuan penalaran matematis tinggi, sedang dan rendah berdasarkan tes kemampuan penalaran matematis. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan tes dan wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi waktu dan analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

                Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik dengan kemampuan penalaran matematis tinggi dalam memecahkan masalah mampu melibatkan seluruh aktivitas metakognisi pada tahap pengembangan perencanaan (Planning), memonitor pelaksanaan (Monitoring) dan mengevaluasi tindakan (Evaluation) pada setiap langkah pemecahan masalah sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Peserta didik dengan kemampuan penalaran matematis sedang dalam memecahkan masalah lingkaran mampu melibatkan seluruh aktivitas metakognisi pada tahap pengembangan perencanaan (Planning), akan tetapi pada tahap memonitor pelaksanaan (Monitoring) dan mengevaluasi tindakan (Evaluation) tidak maksimal sehingga jawaban yang diperoleh kurang tepat. Peserta didik dengan kemampuan penalaran matematis rendah dalam memecahkan masalah lingkaran hanya mampu melibatkan aktivitas metakognisi pada tahap pengembangan perencanaan (Planning) yaitu mampu mengidentifikasi informasi pada masalah yang diberikan akan tetapi tidak dapat memanfaatkan informasi yang diperoleh sebagai dasar untuk memecahkan masalah dan pada tahap memonitor pelaksanaan (Monitoring) dan mengevaluasi tindakan (Evaluation) tidak terpenuhi sehingga tidak dapat memperoleh jawaban dengan benar.