Abstrak


Tindakan Konsumtif Kaum Milenial Terkait Gaya Hidup Ngopi Pada Pengunjung 'Satu Tujuan Kopi' Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Fransiska Adinda Mercujiwa - D0319033 - Fak. ISIP

Seiring bertambahnya kebutuhan hidup di tengah modernisasi, berdampak pula pada gaya hidup masyarakat. Salah satunya pada generasi milenial yang identik dengan gaya hidup konsumtif. Melalui survei Monkey oleh aplikasi "Acorns" didapatkan hasil bahwa setengah dari generasi milenial menghabiskan lebih banyak uangnya untuk minum kopi daripada menabung. Pesatnya pertumbuhan kedai kopi, termasuk di Kabupaten Karanganyar, semakin mempengaruhi gaya hidup para kaum milenial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan konsumtif kaum milenial terkait gaya hidup ngopi pada pengunjung ‘Satu Tujuan Kopi’ serta kegiatan para kaum milenial di ‘Satu Tujuan Kopi’. Penelitian ini menggunakan teori dari gaya hidup Philip Kotler, tindakan sosial Max Weber, dan masyarakat konsumsi Jean Baudrillard. Metode penelitian yang dipakai yaitu deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman serta validitas data dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan konsumtif terkait gaya hidup ngopi tidak terjadi di seluruh kalangan kaum milenial. Meskipun mayoritas menyatakan bahwa perkembangan kedai kopi berdampak pada tindakan konsumtif namun hal ini tetap kembali pada gaya hidup masing-masing individu. Salah satu faktor lain yang mendukung tindakan konsumtif kaum milenial yaitu karena terciptanya ‘hiperrealitas’ di sebuah coffee shop yang memanjakan pengunjung. Hal ini pun sesuai dengan teori masyarakat konsumsi J. Baudrillard. Selanjutnya, keberadaan kedai kopi, termasuk Satu Tujuan Kopi, kini menjadi tempat untuk melakukan beberapa kegiatan selain minum kopi, seperti menyelesaikan tugas/pekerjaan dan berdiskusi, dimana hal ini tergolong dalam ‘tindakan rasional instrumental’ M. Weber. Selain itu juga untuk berkumpul bersama teman, bermain game, family time maupun me time, dimana kegiatan ini dapat tergolong ‘tindakan afektif’ M. Weber. Mereka pun dapat menghabiskan waktunya rata-rata 3-4 jam, bahkan ditemui lebih dari 6 jam. Segala kegiatan yang dilakukan para kaum milenial untuk menghabiskan waktunya di Satu Tujuan Kopi ini menjadi salah satu indikator dari teori gaya hidup P. Kotler, yaitu ‘activity'.