;

Abstrak


Makna Visual Wayang Timplong Lakon Asmarabangun Murco


Oleh :
Riski Utma Dona - S052002004 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna visual yang terdapat pada wayang Timplong tokoh Lembu Amijoyo, Panji Asmarabangun, Dewi Sekartaji, Prabu Jaka Klana Sedanapura lakon Asmarabangun Murco. Tempat penelitian dilakukan di Kabupaten Nganjuk, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis data flow model yang terdiri dari analisis reduksi data, penyajian data, dan  menarik kesimpulan atau verifikasi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian yaitu wawancara semi terstruktur, observasi partisipasi secara pasif dan terus terang, serta analisis arsip dan dokumen yang digunakan adalah dokumentasi wayang Timplong serta hasil transkrip wawancara dengan informan.

Penelitian ini menghasilkan simpulan, yaitu: penelitian ini terdapat makna visual Lembu Amijoyo, Panji Asmarabangun, Dewi Sekartaji, dan Prabu Jaka Klana Sedanapura pada lakon Asmarabangun Murco. Bentuk-bentuk visual wayang Timplong menunjukkan makna pada masing-masing tokoh yaitu bagian mata gabahan (halus, tajam, tangguh, trampil dalam berperang), hidung ambangir (satria polos), mulut damis (alusan). Pada bagian badan torso wanoro slendang (sederhana), begitu pula dengan putro sariro dan putri sariro (sederhana), berlawanan dengan torso birowo rojo yang menggunakan hiasan, aksesoris kalung yang penuh. Pada wayang Timplong, bentuk mata, hidung, dan mulut tokoh Prabu Jaka Klana Sedanapura tidak mencerminkan sifat aslinya yang antagonis, bentuk torso dibuat sedemikian rupa untuk menunjukkan bahwa ia merupakan seorang raja Dolangmas dan sifatnya yang mudah marah, memperlihatkan pakaiannya dipenuhi aksesoris. Lengan satrio (satria, bangsawan), lengan bolo (sederhana). Bokongan rapekan (jahat), satrio (alusan dan kesatria). Kaki suku bambang merupakan kaki yang digunakan oleh prajurit bambangan menunjukkan sifat sederhana. Suku putran (putra raja, satria). Pakaian rapakan bolo (kesederhanaan), dodot putren (putri sederhana). Perabot keris, perhiasan makuto, gelang wadyo (satria), tekes, gelang putren. Warna putih (kelembutan, halus, suci dan setia), warna brom (agung, luhur), merah muda (lincah).