Pemerintah Indonesia melalui target Net Zero Emission 2060 berusaha mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dengan memanfaatkan peralatan berbasis listrik, salah satunya adalah kompor induksi. Selain hal tersebut, semakin meningkatnya jumlah pengguna kompor LPG 3 kg di Indonesia menyebabkan meningkatnya jumlah subsidi yang diberikan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah meluncurkan program konversi kompor induksi yang diujicobakan pada Kota Surakarta dan Bali Selatan melalui pilot project konversi kompor induksi. Dalam implementasi pilot project konversi kompor induksi terdapat berbagai macam permasalahan yang berpotensi menimbulkan risiko pada implementasi pilot project konversi kompor induksi berikutnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindakan mitigasi risiko untuk dapat meminimasi dampak risiko pada implementasi pilot project konversi kompor induksi berikutnya berdasarkan implementasi pilot project konversi kompor induksi di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan Metode House of Risk (HOR). Metode HOR digunakan karena dapat mengidentifikasi dampak dari kejadian risiko, probabilitas munculnya penyebab risiko, dan bagaimana hubungan antara kejadian risiko dengan penyebabnya. Hasil dari penelitian ini adalah daftar risiko yang menjadi prioritas untuk dilakukan tindakan mitigasi risiko dan mengidentifikasi tindakan mitigasi risiko yang dapat meminimasi dampak dari munculnya penyebab risiko prioritas.
