;

Abstrak


Gaya Kepemimpinan Bupati Madiun Dalam Membangun Kampung Pesilat Indonesia di Kabupaten Madiun


Oleh :
Dony Adi Saputra - S241808004 - Fak. ISIP

Berangkat dari kemajemukan perguruan Silat dan sering terjadinya konflik antar perguruan silat di wilayah Madiun, Bupati Madiun membuat suatu identitas baru yang dilegalkan yakni Kabupaten Madiun “Kampung Pesilat Indonesia”. Agar dapat memenuhi aspek sosial politik dan ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat, dengan adanya identitas baru ini diharapkan menjadi pemersatu para perguruan Silat serta pelestarian budaya pencak silat. Menurut Bupati Madiun Kampung Pesilat Indonesia ini sebagai langkah awal dalam penyamaan persepsi agar mempunyai satu tujuan dalam komitmen membangun Kabupaten Madiun sehingga unsur perpecahan atau permusuhan dapat dihindari. Budaya Pencak Silat telah menjadi warisan bangsa Indonesia yang telah diakui oleh dunia dan sudah sepatutnya untuk menjadi kewajiban bersama dalam menjaga serta melestarikan sebagai kearifan lokal bangsa. Bupati Madiun telah berkomitmen melalui penyamaan persepsi yakni Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat Indonesia yang terselaraskan dengan visi dan misi Bupati Madiun. Penelitian ini ingin melihat bagaimana gaya kepemimpinan Bupati Madiun dalam membangun Kampung Pesilat di Kabupaten Madiun dan kedala apa yang mempengaruhi pembangunan tersebut. Metode penelitian yang digunakan peneliti berupa kualitatif deskriptif. Terdapat empat gaya kepemimpinan yang dilakukan Bupati Madiun dalam mengembangkan Kampung Pesilat Indonesia, yakni Otoriter, Partisipatif, Delegatif dan Situasional. Gaya kepemimpinan ini dilakukan Bupati Madiun dalam mengembangkan kampung pesilat, baik dari sisi perencanaan hingga pembangunan.