Abstrak


Kajian Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi, serta Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Guru dan Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 6 Surakarta


Oleh :
Arlita Andriani - K1219021 - Fak. KIP

ABSTRAK

Arlita Andriani. K1219021. Pembimbing I: Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.

Pembimbing II: Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph.D. “KAJIAN TINDAK TUTUR LOKUSI, ILOKUSI, PERLOKUSI, SERTA PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 6 SURAKARTA”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2023

 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi guru dengan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 6 Surakarta, (2) bentuk pelanggaran prinsip kerja sama guru dengan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 6 Surakarta, dan (3) fungsi tindak tutur guru dengan siswa dalam melanggar prinsip kerja sama pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 6 Surakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik dan natural setting. Sumber data pada penelitian ini akan menggunakan bersumber pada dialog guru dan siswa di SMA Negeri 6 Surakarta di pembelajaran luring. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan analisis isi. Penelitian ini menggunakan bentuk uji validitas data triangulasi teori dan triangulasi sumber data. teknik analisis data interaktif dapat diartikan sebagai teknik analisis yang dilakukan secara berkala hingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, tindak tutur lokusi merupakan tindak tutur yang sering ditemukan dikarenakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut tuturan didominasi oleh guru yang bermaksud untuk menjelaskan materi yang pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi teks drama dan teks puisi yang di dalamnya paling banyak tuturan yang untuk memberitahu dengan bentuk deklaratif. Kedua, pelanggaran maksim relevansi merupakan data dominan dikarenakan guru dan siswa sering menuturkan tuturan yang bermakna ganda atau ambigu, kabur, dan bertele-tele yang berbentuk deklaratif. Ketiga, pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan guru maupun siswa memiliki alasan sebagai humor, sarkas, perintah, penolakan, penjelas, meminta pengulangan, melarang, terkejut, melaporkan, mengajak, mengejek, menyalahkan, menyatakan kebenaran, meminta infornasi, keraguan, ketidakpercayaan, kekesalan, kepedulian, mengonfirmasi, menanyakan kabar, mengabsen, memberitahu, melarang, memerintah, menyatakan kebingungan.

Kata kunci: tindak tutur, pelanggaran prinsip kerja sama, pembelajaran bahasa indonesia

ABSTRACT

Arlita Andriani. K1219021. Pembimbing I: Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.

Pembimbing II: Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph.D. A STUDY OF LOCUTION, ILLOCUTION, PERLOCUTION, AND VIOLATION OF THE COOPERATIVE PRINCIPLE BY TEACHER AND STUDENTS IN THE INDONESIAN LANGUAGE CLASS OF 10TH AND 11TH GRADES AT SMA NEGERI 6 SURAKARTA. Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Sebelas Maret Surakarta, June 2023.

This study aims to describe and explain (1) the locution, illocution, and perlocutionary speech acts of the conversation between a teacher with students in the Indonesian language class at SMA Negeri 6 Surakarta, (2) the form of violation of the principle of teacher’s cooperation with students, and (3) the function of teacher’s speech acts with students in violating the principle of cooperation in Indonesian language class at SMA Negeri 6 Surakarta. This research is qualitative descriptive research with pragmatic and natural setting approaches. The data source of this study is the dialogues between a teacher and students in the Indonesian language class at SMA Negeri 6 Surakarta.

The sampling technique of this study is purposive sampling. Content and observational data collection are used in this study. This study applies theory and data source triangulation to test data validity. Interactive data analysis methods are repeated to maximize outcomes.

These findings are derived from the investigation in this study: First, locutionary speech acts are speech acts that are often found because when learning Indonesian, the speech is dominated by the teacher who intends to explain the material being studied in Indonesian, especially drama texts and poetry texts in which most speech is used to tell in declarative form. Second, violations of the maxim of relevance are the dominant data because teachers and students often speak speech that has double meaning or is ambiguous, vague and long-winded in declarative form. Third, violations of the principle of cooperation by teachers and students have reasons such as humor, sarcasm, orders, refusal, explanation, asking for repetition, prohibiting, being surprised, reporting, inviting, mocking, blaming, stating the truth, asking for information, doubt, disbelief, annoyance. , concern, confirm, ask for news, attend, inform, forbid, order, express confusion.

Keywords: speech acts, violation of cooperation principle, Indonesian language learning.